Kamis, 21 November 2019

Aldila_Task Lecture 9

Klaster 1 - Dapur Part 2



Dapur...satu kata namun untuk  Gemar Rapi sangat luas materinya, bagaimana tidak hanya dapur yang memakan waktu 2 minggu sampai ada part 1 dan part 2. Setelah minggu kemarin disibukkan dengan berbenah peralatan dapur dan area dapur, minggu ini kita akan berbenah kulkas, pantry dan meja makan. Yang berhubungan dengan makanan lah ya, karena jelas ini berbeda antara alat dan bahan sehingga proses berbenahnya juga dibedakan. Tau sendiri kan minggu kemarin berbenah peralatan dapur aja menghabiskan 2 hari, nah kalo digabung bisa-bisa seminggu baru selesai nih.


.
Kulkas dirumah letaknya bersebelahan dengan kitchen kabinet, saya sengaja menempatkan disitu agar lebih mudah saat proses masak-masakan karena deket dan gak makan waktu kalo mau ngambil bahan makanan. Untuk kulkas saya memilih 2 pintu dan autodefrost, belinya udah lebih dari 3 tahun lalu sih namun selalu setiap saya membeli barang selalu memilih yang bakalan kepake long lasting. Dulu mikirnya kalo 2 pintu kan freezernya gede, jadi bisa nyimpen banyak asip trus terpisah sama makanan lain di chiller. Begitupun autodefrost ini berguna untuk mak-mak macam saya yang gak punya banyak waktu buat defrost freezer yang pasti butuh waktu berjam-jam. Nyatanya, pilihan beli kulkas ini ndak salah karena selain awet juga memudahkan dan maintenancenya gampang. Toh isi kulkas juga gak terlalu penuh, setiap minggu selalu rotasi karena saya milih belanja mingguan.


.
Pantry bahan makanan saya bagi menjadi 4 lokasi, bumbu masak sehari hari (ex. Garam, wijen, bumbu dasar) ada diata meja dapur, bumbu masak kompleks (ex. Kemiri, kunyit bubuk, oregano, parsley, selai) dilaci dapur, bahan makanan pendamping (ex. Gula, terigu, maizena, teh, kopi) ditaruh di rak sliding sempilan antara meja dapur dan kulkas, dan yang terakhir stok bahan makanan serta bumbu persausan ada di kabiner atas. Semuanya saya bagi berdasarkan prioritas dan juga ukuran tempatnya sih, karena memang saya prefer memindahkan bahan makanan ke toples/jar daripada diplastik wadah aslinya. Menaruh bahan makanan pada toples membuat bahan tidak cepat rusak, karena toples/jar cenderung kedap udara.  Dan saya beri label nama isi diatas toples untuk mengidentifikasi agar tidak tertukar-tukar antar isinya, kan ndak lucu kalau saya bikin kue ternyata yang keambil tepung beras ato maizena :p


.
Berbenah untuk dapur – part 2 saya mulai dari weekend kemarin, mumpung Echa masih dirumah utinya dan saya ndak ada kerjaan alias pak suami lembur weekend jadilah deep clean kulkas, bersihin rak bahan makanan dan sapu pel ujung-ujung dapur. Dimulai dari bersihin kulkas, keluarin bahan makanan per rak dan nyucinya satu satu, abis itu masuk-masukin lagi. Rak sliding pertepungan juga gitu, tapi ndak dicuci sih cuma di lap aja karena besar klo dicuci. Terakhir sapu dan pel ujung-ujung dapur yang biasanya susah dijangkau kalau ibuk rewang nyapu pel harian.



Dari beresin kulkas sih alhamdulillah ndak banyak bahan makanan terbuang, cuma 2 butir tomat dan beberapa butir cabe merah. Etapi ndak dibuang juga sih, dilempar ke pot biar bisa jadi bibit, hehehe...


.
Okey, mari kita itung-itungan kebutuhan perut alias kebutuhan makan dan jajan dari keluarga kami agar lebih bijak dalam berbelanja. Dalam sebulan, saya selalu mencatat kebutuhan bulanan yang habis/konsumsi harian baik itu bahan makanan ataupun toilettries dan keperluan rumah tangga lainnya. Nah abis gajian langsung ke supermarket bawa catatan belanja, jadi ndak akan laper mata ngeliat mana-mana ato malah salah sasaran. Sedangkan untuk bahan masakan harian, saya pilih belanja seminggu sekali pada saat weekend. Alhamdulillah sudah istiqomah foodprep lebih dari 1,5 tahun, dan ini memudahkan saya untuk menyediakan masakan rumahan untuk suami dan anak setiap pagi. Ya meskipun kadang kalo ada yang kurang tetep mampir ke pak sayur pulang kerja, setidaknya sudah terencana seminggu mau masak apa saja.  Tuh kan jadi lupa mau ngitung belanjaan, lets check it out

Bahan
Jumlah
Actual
Budget
Beras
5 kg
60.000

Minyak
1 liter
30.000

Kopi
1 bungkus
15.000

Gula
1 kg
12.000

Oat
0,5 kg
20.000

Telur
2 kg
35.000

Aqua galon
9 galon
160.000

Susu UHT
20 kotak
60.000

Mie instan
3 bungkus
6.000

Pasta
1 bungkus
20.000

Bumbu dapur(saus-sausan,tepung-tepungan)

50.000

Madu
1 botol
100.000



568.000
1.000.000




Belanja mingguan (buah sayur lauk) Rp.200.000
4x sebulan
800.000
500.000




Jajan diluar/makan diluar

500.000
150.000

Sebelumnya saya ndak bisa nyatetin satu-satu kebutuhan makan, kayak semisal tiap orang 20rbu x 3kali sehari x 30 hari sebulan. Karena perhitungan budget bulanan memang bukan seperti itu, saya lebih global memposkan ke masing-masing kebutuhan seperti gaji ibuk rewang, cicilan rumah, air, listrik, arisan, bensin, etol, belanja bulanan, belanja sayur, sampai jajan/ngemall. Dan untuk kebutuhan makanan ada di 3 pos, yaitu pos belanja bulanan, belanja mingguan dan jajan/ngemall.
Dari tabel saya buatkan sedikit rinciannya di bulan November yang masing 10 hari, terlihat untuk belanja bulanan ada sisa sekitar 400 ribuan. Sebenarnya bukan sisa juga sih karena tiap saya belanja bulanan kan include kebutuhan lainnya, dan alhamdulillah kemarin pas belanja awal bulan masih sisa dikit dari budget (kecuali galon saya sisihin di amplop).
Belanja mingguan biasa saya lakukan pada hari Sabtu dan Minggu kalo ada yang kurang, belanjanya di pasar desa biar bisa milih bahan-bahan yang fresh. Budget mingguan 200ribu sekali belanja, dan gak selalu habis kok karena disini lauk sayur masih murah. Oiya budget segitu udah include buah, karena buah lokal dipasar lebih murah, meskipun pilihannya ndak banyak tapi lumayan lah masih bisa mengkonsumsi buah. 3 minggu ini udah abis budget sekitar 500ribu, lumayan hemat kan daripada kalau belanja di supermarket yang sayur seiket bisa 3ribu.



Dan yang terakhir ada budget jajan/makan diluar yang kadang kami lakukan saat weekend, misalnya sabtu pagi saat saya belanja sayur itu kondisi bahan dikulkas biasanya sudah habis (kecuali bumbu dapur) nah itu skalian saya beli nasi uduk untuk sarapan saya dan Echa. Atau saat kami jalan ke mall dan ayah kepingin pokpok yaudah saya ambil budget dari situ. Kok dikit 3 minggu cuma 150ribu, sebenernya weekend kedua ndak saya masukin sih. Soalnya jadwal family outing kami ke Jogja, dan jajannya masuk ke budget travelling bukan kebutuhan bulanan.
So, setelah mengevaluasi kebutuhan selama 3 minggu ini alhamdulillah masih sisa dari budget bulanan kami. Biasanya kalau diakhir bulan masih ada sisa, saya masukin ke tabungan darurat atau di celengan jaga-jaga. Karena sisa akhir bulan ini bisa dimanfaatkan untuk bulan lain yang ada pengeluaran tak terduga misalnya undangan nikahan ato jadwal vaksin Echa.
.
Selanjutnya evaluasi untuk foodwaste didapur, saya amati dari hari Senin-Rabu karena yang masih hangat di ingatan. Sabtu Minggu kemarin saya sudah prepare foodprep untuk menu seminggu, biasanya saya nyusun menu dari hasil blanjaan mana-mana yang bagus saya beli dan baru di mix match saat udah dirumah. Kira-kira begini rencana untuk seminggu ini :
Hari
Sayur
Lauk
Minggu
Sayur asem
Ikan pe asap & tempe goreng
Senin
Bihun goreng
Sambal goreng kentang ati
Selasa
Sayur bayam
Pepes kakap
Rabu
Pecel sayur
Tumis kerang, tempe goreng
Kamis
Tempe cecek kecap pedas
Telur dadar
Jumat
Sayur sop
Dori goreng tepung
Sabtu
Bobor sawi
Pindang bumbu rujak

Mulai dari hari Minggu sampai dengan Rabu sudah sesuai dengan rencana menu mingguan, dan alhamdulillah gak ada foodwaste sama sekali baik dari bahan makanan maupun sisa makanan. Saya memasak di pagi hari (termasuk masak nasi), untuk menu sehari dan menempatkan nasi/sayur lauk ke masing-masing peruntukan. Sarapan ayah di piring, bekal ayah dan saya di lunchbox serta food container susun untuk Echa. Dari situ jadi tidak ada makanan berlebih karena sudah diporsikan ke masing-masing orang dan juga lebih sehat karena makanan jadi kedap udara(tidak terkontaminasi).


.
Oh iya, kalau ngomongin perlu tidak bikin food preparation...kalau saya jelas perlu banget, seperti saya singgung diatas kalo saya emang udah bikin foodprep dari lama dan membantu sekali untuk ibu bekerja yang ingin tetap memberikan masakan rumah untuk keluarga. Selain hemat waktu, foodprep juga hemat budget loh karena kan saya belanjanya seminggu sekali dan sekaligus banyak. Tapi, tetap harus diperhatikan jumlah konsumsi keluarga tiap harinya misalnya untuk kami 3 orang dirumah cukup 1 ikat bayam untuk sehari, beda dengan yang keluarga besar jelas butuhnya lebih banyak. Intinya tiap kali belanja sayur lauk jangan sampai kalap dan lapar mata.
.
Kebiasaan baik berbenah di keluarga kami (termasuk ibuk rewang) antara lain :


Harian
Mingguan
Bulanan
Mencuci piring & peralatan masak setelah digunakan
Belanja dan food preparation buah sayur
Membersihkan seluruh rak kulkas
Membersihkan tumpahan air & minyak
Membuat menu mingguan
Deep cleaning dapur
Membersihkan sink cuci piring sebelum tidur
Mengganti & mencuci keset serta rug
Mencatat & belanja bulanan keperluan dapur
Membersihkan kompor sebelum tidur
Membersihkan rice cooker secara menyeluruh
Membawa sampah daur ulang ke bank sampah (2x sebulan)
Menyapu lantai dapur
Mengepel lantai dapur (2x seminggu)
Mengevaluasi barang barang dapur
Mencuci sampah-sampah plastik (termasuk botol plastik)
Mencuci rak tirisan piring & sendok

Membuang sampah organik ke komposter
Menyaring & mengumpulkan sisa jelantah kedalam botol

Mencuci lap dapur yang kotor
Membuat ecoenzym (jika ada kulit jeruk)


Menggosok sink cuci piring dengan cuka + baking soda


Hiya hiya hiya...udah selesai nih beberes dapurnya, semoga kebiasaan-kebiasaan baiknya tetap istiqomah bisa dikerjakan. Terima kasih sudah membaca blog ini dan sampai ketemu di berbenah mainan minggu depan  yang  sampai sekarang saya belum kepikiran container box nya itu mau ditaruh mana.
.
.
.
#Task9GP2
#GP2Kelas2
#gemaripratama
#angkatan2
#klaster1
#gemaridapur
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA

@cue_dil
Saya nulis blog ini dari hari Selasa karena kamis jumat ada training
201119

Sumber Bacaan
_Materi Klaster2-Dapur Part2, Gemar Rapi, 2019_
_Foto-foto dokumentasi pribadi, 2019_


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Ketujuh

Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Pekan Ketujuh Surat Untuk Mentor Surat Untuk Mente 1 ...