Kamis, 31 Oktober 2019

Aldila_Task Lecture 6

Klaster 1 - Pakaian




Halo-halo ketemu lagi dengan tulisan panjang, detail dan kadang-kadang mbulet dari saya, setelah 2 minggu absen nulis karena tugas persiapan berbenah itu ngisi jurnal dan gak saya bikin narasi di blog. Tapi kemarin sempet posting dari copy paste jurnal sih, semata-mata karena saya ingin seluruh perjalanan berbenah saya tetap awet di blog ini. Kalo saya tulis di word takutnya file nya keselip, hehehe...
.
Setelah menentukan tujuan yang ingin dicapai dan bikin schedule berbenah ala saya yang semoga bisa dipenuhi sesuai time schedule, minggu ini kita mulai masuk klaster 1. Klaster 1 dibagi menjadi 3, yaitu pakaian, buku dan dapur. Kenapa dipilih 3 hal ini? Karena setiap rumah pasti punya donk ya, meskipun yang gak suka baca jadi bukunya dikit, ato yang gak suka masak printilan dapurnya minimalis tapi pasti semua orang punya pakaian bahkan berlebihan kayak saya (dulu).
.
Urutan proses berbenah oleh tim dapur Gemar Rapi di klaster 1 sudah ditentukan, jadi minggu ini kita akan memulai dari PAKAIAN. Yap pakaian dulu, karena yakin deh hampir semua orang punya pr besar dengan pakaian yang ada dirumah. Apalagi modelan kayak saya yang suka laper mata beli baju yang modelnya cepet-cepetan gitu, dan berujung kok banyak ya, kok gak muat ya lemarinya dan lain-lain. Belum lagi kalo udah jadi ibu tuh gak bisa ngeliat barang lucu buat anak, ada model baju lucu beli, ada diskon baju anak beli. Trus kusedih kenapa drawernya Echa penuh dan gak bisa ditutup :p
.
Seperti yang pernah saya tulis di task 1 dulu, ada 2 macem clutter dirumah yang sumbernya dari pakaian. Yang pertama karena terlalu banyak baju numpuk di lemari, dan yang kedua baju abis disetrika suka numpuk dikasur karena tidak segera dimasukin lemari. Cerita berasal dari saya duluuuu kepingin rumahnya lega, gak beli furniture banyak-banyak sehingga inisiatif bikin lemari tanam custom karena ada space dikamar utama untuk bikin lemari tanam. Ukurannya lumayan besar, 2 x 3,5m mentok sampai plafon.  Bagian kanan rak dan laci, bagian kiri full gantung tinggi (untuk gamis) dan bagian atas juga ada untuk naruh bedcover, dan baju-baju yang tidak dipakai/ disimpan. Nah, karena lemarinya besar gak sadar kan kalau kita beli baju terus karena masih muat aja, sampai saya tersadar saat baju saya rubuh karena natanya terlalu tinggi (space antar rak ketinggian). Ternyata kalau dihitung-hitung baju saya sudah buanyak, lebih dari 50 potong. Sedih kan kok ya saya ini nabungnya gombal, cobao itu lemari isinya duit #upss
.
Kemudian saya ikut kelas Gemari Pratama ini, dan tersadarlah saya betapa banyak barang yang kurang bermanfaat dan akan memberatkan hisab di akhirat kelak. Lhoalah, kok panjang bener ya prolog saya pagi ini, efek lama gak nulis jadi kemana-mana kan. Akhirnya sampai di lecture 6 dan saya mulai berbenah pakaian...yeeeyyyy (tabur confetti). Ada 2 proses, yang pertama decluttering dan yang kedua organizing. Sesuai schedule yang telah saya buat minggu kemarin sih mulai berbenah baju dari hari Selasa kemarin sampai Minggu untuk baju sekeluarga. Tapi,pak suami ngajakin pulang kampung weekend ini jadinya proses berbenahnya maju mulai dari hari Sabtu kemarin dan alhamdulillah Selasa sudah selesai. Untuk declutter baju suami dan Echa semua by Bunda, tapi proses sortir menyortir bagian yang punya baju, mereka pilih sendiri mana-mana yang udah gak dipake. Untuk task selanjutnya, semisal berhalangan saya akan bikin plan B untuk beberes setelah tanggal rencana karena saya gak suka menunda pekerjaan berlarut-larut.
.

Proses Decluttering

Dari dulu, tatanan baju di lemari selalu saya buat sub kategori berdasarkan keperluan. Kalo sekarang lemarinya kan ada 2 jenis tempat nih, ada rak (plus drawer) dan ada gantung. Untuk di rak ada sub kategori terdiri dari baju kerja (seragam kerja, celana kain, baju batik), homedress (daster), jaket&training pants, kaos rumah&olahraga dan pakaian dalam (include tanktop, legging, kaos kaki). Lemari gantung isinya gamis dan kebaya (gamis pesta,gamis pengajian, gamis harian keluar rumah) kemeja dan kerudung.
Foto lemari sebelum kenal Gemar Rapi 

Baju suami juga saya bagi sub kategori, kalo suami pembagiannya lebih ke jenisnya sih karena bajunya kan gak macem-macem modelnya dan yang tau mau dibuat kemana ya suami sendiri. Di rak ada baju kerja, jaket, kemeja dan di laci ada kaos serta pakaian dalam.
Echa sudah punya drawer sendiri, gak numpang di lemari kita. Ada 4 laci drawer, paling bawah pakaian dalam, baju tidur dan daster. Kedua baju rumah, ketiga baju keluar dan jilbab, keempat jaket dan baju kado yang masih kebesaran (ditaruh drawer biar gak lupa). Sengaja nata model begitu agar dia bisa mandiri, mudah mengaksesnya dan bisa ambil sendiri semisal abis mandi. Kecuali baju keluar bunda yang pilihin, kalo gak gitu suka gak nyambung :p
Oh iya ada lagi, ada 3 box tambahan di area lemari gantung (ditaruh bawah) yaitu box tas, box sprei & handuk dan box mukena & baju renang)
Beginilah kalo saya, gak suka kecampur-campur dan semua harus punya tempatnya biar mudah nyarinya. Untuk detail per sub kategori saya bikinin listnya dibawah :
NO
Nama
Sub Kategori
1
Bunda
Baju Kerja
Homedress
Jaket
Kaos


Pakaian dalam
Baju keluar
Kerudung

2
Echa
Pakian dalam
Baju tidur
Baju rumah
Baju Keluar


Jaket & baju kado



3
Ayah
Baju Kerja
Kemeja
Kaos
Pakaian dalam

Kenapa kok dibagi per sub-kategori ? Simple sih, biar mudah menatanya di lemari dan mudah pas ngambilnya. Gak ada acara celana ini atasannya yang mana, atau baju kerja nyepit di tumpukan paling bawah. Semua sudah ditata sesuai dengan kebutuhan masing-masing personil, oleh karena itu sub kategori antara saya, suami ataupun Echa berbeda beda karena menyesuaikan kebutuhan masing-masing orang. Sesuai dengan prinsip gemar rapi kan ini, personalize J
.
Sepatu, tas dan accessories semua sudah ada tempatnya alhamdulillah. Saya dan keluarga memang tidak terlalu hobi mengoleksi sepatu, kami beli berdasar kebutuhan bahkan beberapa dipakai sampai benar-benar rusak. Saya punya rak sepatu bertutup di ruang tamu, selain agar tidak terkena debu dan lebih awet, rak ini juga menjadi hiasan dan tempat untuk menaruh tanaman indoor. Di laci paling atas sepatu saya terdiri dari 1 sepatu olahraga, 2 sepatu santai, 1 sepatu sandal, 1 highheels buat kondangan dan 1 sepatu kerja. Laci kedua sepatu punya suami, cuma ada 2 sepatu olahraga dan 1 vantovel  serta 1 sepatu safety buat kerja. Sepatu Echa yang mayan jumlahnya, ini juga pas foto belum disortir. Jadi ada beberapa sepatu yang gak muat masih ada di rak.

Lemari sepatu dirumah 

Tas juga gak banyak, 1 box bawah itu muat buat seluruh tas serumah. Tas saya ada ransel 1 buat kerja, 1 diapers bag, 1 clutch buat kondangan, 1 totebag dan 1 slingbag buat pergi-pergi. Suami malah tasnya cuma 2 dan selalu dipake, yaitu ransel dan slingbag kalo kerja. Echa tasnya ransel ada 3, dan ketiganya kado ultah. Biasanya dipake tuker-tukeran sesuai mood kalo ngaji di TPA dan jalan-jalan.
Accessories apaya, kerudung sudah ada tempatnya di gantungan lemari dan beberapa di laci. Kalo accessories macam bros, tali rambut dan jepit Echa ada drawer kecil di meja rias.
.
Mulai Sabtu kemarin sudah mulai saya lakukan decluttering besar-besaran. Why besar-besaran? Karena semuanya saya keluarkan dari lemari dan pilih sesuai kriteria seleksi yang ada di task 5 kemarin. Kalau masalah declutter sih sebenernya saya rutin sih, minimal setahun 2x pasti bersih-bersih lemari dan declutter. Terakhir kemarin pas puasaan juga declutter hampir 2 kardus dan sebagian sudah disumbangkan. Tapi seringkali baju yang masih tersisa ujung-ujungnya masuk ke lemari atas lagi dan malah jadi clutter disana. Karena decluttering kali ini sudah mengenal gemar rapi, jadi proses menguranginya dikaitkan dengan prinsip RASA donk...

Pada saat proses decluttering


Rapi dan Teratur
Kalau dulu declutternya cuma berdasarkan cek tumpukan baju, gak suka dikeluarin sekarang beda donk. Saya keluarin semua baju se rak, dipilih berdasarkan kriteria seleksi kemudian bersihkan raknya dan terakhir dimasukkan kembali ke rak/gantungan untuk baju-baju yang masih terpilih. Dan baju yang tidak terpilih masuk ke kardus, ada 3 pilihan kardus yaitu rusak, donasi dan perlu penanganan. Detailnya nanti saya ceritakan dibawah
Aman dan Nyaman
Style berpakaian saya cenderung kasual, polos dan mainstream (gak suka tabrak warna dan mencolok) sehingga lebih nyaman memakai gamis longgar atau rok dan kemeja. Dan baju-baju seperti kaos yang sedikit kekecilan, atau celana saya declutter. Begitupun dengan pakaian dalam, lebih nyaman memakai bra tidak berkawat jadi beberapa bra berkawat hasil seserahan saya declutter semua :D
Sehat dan Bersih
Celana-celana jeans dideclutter semua, karena selain ketat gak enak dipakai juga agar lebih sehat menggunakan baju yang longgar. Memilih baju-baju dengan bahan yang enak dan menyerap keringat agar tidak gerah dan bau saat dipakai. Begitupun saat proses declutter setelah baju dikeluarkan, rak-rak dan lemari dibersihkan semua baru ditata kembali. Untuk baju yang kena gusur, langsung masuk kardus agar tidak berdebu.
Alami dan berkelanjutan
Bahan dari lemari saya semacam multiplek laminasi, laminasinya glossy sehingga gak bau kayu/apek. Jadi semenjak menggunakan lemari ini sudah tidak pernah lagi menggunakan pewangi lemari/kamper. Proses bersih-bersih lemari juga saya pilih menggunakan pembersih alami yaitu all purpose sanitizer.  Dan yang terpenting dari proses declutter ini adalah tetap berpegang teguh pada pilar gemar rapi, agar kedepannya tidak sering-sering declutter namun lebih wise dalam membeli barang.
.

Proses Organizing

Hasil decluttering kemarin saya pisah dalam 3 box, box rusak alias sobek/kancing hilang, box hibahkan karena masih layak pakai, dan box perlu penanganan kayak seragam kerja atau kaos kumal. Eh selain baju ada 6 tas juga sih, ini tas jaman dulu-dulu yang tak taruh di lemari atas. Ini penyakitnya kalo lemari kegedean, barang gak langsung dikeluarin tapi malah balik lagi. Baju=baju itu juga ada beberapa yang saya ambil dari lemari atas loh, pokoknya lemari atas saya bersihin semua. Sisa baju Echa yang gak muat ada 1 kresek, sengaja ndak saya singkirkan karena insya Allah tahun depan ingin hamil lagi, Aamiin

Chat preloved sama anak-anak kantor

Pas sambil milihin baju sambil saya share ke grup karyawati yang masih bagus-bagus, udah biasa sih digrup kantor kita saling preloved barang-barang kayak baju jilbab atau tas. Tepatnya bukan preloved ya, tapi hibah karena for free pokoknya keluar dari lemari aja. Alhamdulillah laku beberapa baju dan kerudung diadopsi anak-anak kantor. Kemudian saya pisah 1 kardus yang mau dibawa kekantor.
Sisanya saya kasihkan ke ART, tapi ibuknya saya suruh milih aja mana yang dimau. Ibuk ART saya ambil semuanya, termasuk juga 4 tas saya kasihkan beliau. Baju-baju suami juga dibawa karena buat “telesan” katanya untuk suaminya. Ndakpapa, asal bermanfaat untuk orang lain saya seneng daripada menuh-menuhin rumah. Masih ada 2 tas dan saya tawarin ke tetangga sebelah mau juga, wes ilang PR nya tinggal se-box aja.
Box perlu penanganan ini niatnya mau saya jadikan lap untuk yang sobek/kumal dan untuk seragam mau tak buangin dulu logonya, ntar baru dikasihkan orang. Due date nya 3 minggu lagi deh, karena weekend ini pulang kampung dan weekend depan mau liburan. Jadi biar ndak revisi rencana saya bikin yang masuk akal aja. Kardusnya juga masih rapi tertutup dikamar belakang.
.
Setelah declutter saatnya menata kembali di lemari, lemarinya ndak boleh nambah kalo berkurang boleh bangettt. Dan proses menata inipun juga harus menyesuaikan dengan prinsip RASA donk
Lemari setelah dirapikan kembali

Rapi & Teratur
Gaya lipatan saya kondisional, menyesuakin tempat dan tidak mengacu pada 1 type karena menurut saya lebih enak kalau fleksibel dan juga akan lebih hemat tempat. Untuk lemari Echa yang model drawer dibuat fully vertikal kayak metode konmari, selain agar mudah dalam mengambil juga biar ndak gampang lecek/lungset. Untuk lemari saya dan suami di mix antara penataan vertikal dan bertumpuk, kaos dan homedress dibuat vertikal sedangkan kemeja dan jaket serta celana ditata secara bertumpuk. Beda lagi dengan gamis/kemeja disimpan dengan cara digantung agar tidak mudah lecek.

Drawer dikamar Echa 

Aman dan Nyaman
Sekat yang ada di lemari lumayan tinggi kan, kalau saya tata bertumpuk keatas rawan banget ambruk. Jadi untuk menyiasati saya beri rak lagi, ini beli di toko deket rumah yang sebenarnya buat rak microwave tapi saya gunakan untuk lemari karena bisa di adjust panjangnya. Dan atasnya diberi storage agar lebih maksimal manfaatnya dan nyaman juga untuk ngambil bajunya.
Sehat dan Bersih
Penataan seperti ini memungkinkan kita untuk melihat dan mengambil semua baju agar tidak ada baju yang terus menerus dibawah sehingga jadi berdebu dan lecek. Dimaksimalkan penggunaannya setiap baju agar tidak ada yang mubadzir lagi.

Laci di lemari utama setelah berbenah

Alami dan berkelanjutan
Storage putih ala-ala itu saya diy sendiri dari kardus dilapisi kalender bekas, mayan hemat gak beli storage dan ukurannya pas. Selain itu declutter kali ini juga merupakan event untuk seluruh keluarga memulai habit yang baik.


.
Terima kasih sudah membaca penjelasan saya yang lumayan panjang ini, sampai jumpa di minggu depan dengan area buku yang sepertinya akan membuat saya berpikir lama.
.
.
.
#Task6GP
#GP2Kelas
#gemaripratama
#angkatan2
#klaster1
#gemaripakaian
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA

@cue_dil
ditulis pagi-pagi setelah masak
311019


Sumber Bacaan :
_Materi Klaster 1 – Pakaian, Gemar Rapi, 2019_
_Foto-foto dokumentasi pribadi, 2019_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Ketujuh

Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Pekan Ketujuh Surat Untuk Mentor Surat Untuk Mente 1 ...