Kamis, 07 Maret 2019

Aldila_NHW #6

Belajar Menjadi Manager Keluarga Handal



Setelah membaca materi minggu ke 6 ini berasa ditampol, yak ditampol beneran karena 3 tahun pernikahan tuh saya udah ngapain aja gak jelas. Ternyata oh ternyata, waktu saya banyak terbuang percuma, sia-sia dan gak ada manfaatnya baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga. Saya hanya berkutat dan terkungkung dalam rutinitas, bagaimana tidak 5 x 8 jam seminggu waktu habis dikantor untuk bekerja di ranah public. Selebihnya 6 jam untuk istirahat malam dan melakukan tugas domestic serta membersamai anak dirumah. Trus mau jadi ibu produktif yang mendevelop dirinya sendiri ada dimana donk waktunya? Belum, belum sampe disitu pikirannya. Naudzubillah, kenapa baru hari-hari ikut Matrikulasi ini mikirin diri sendiri, dulu boro-boro mikir mau begini begitu suami anak makan kenyang dan setrikaan rapi semua aja sudah Alhamdulillah.
.
Di materi ke 6 ini saya belajar untuk menjadi “Ibu Manager Keluarga Handal”, yup karena seorang ibu memang luar biasa. Dia tidak hanya melayani suami dan anaknya, tetapi juga menjadi manager keuangan keluarga, ahli pendidikan anak, ahli gizi, dan juga sebagai manager pengendalian karena mengendalikan seluruh pekerjaan yang ada dirumah. Untuk menjadi semua profesi tersebut kira-kira 24 jam sehari cukup gak? Kalo orang perfeksionis macam saya sih jelas gak cukup ya, tapi kalau ngerjain setiap pekerjaan asal selesai ya cukup-cukup aja. Dan ternyata dasar motivasi untuk bekerja di ranah domestic ini akan mempengaruhi kita dalam menangani urusan rumah tangga. 

.
Ibu sebagai Manager Keluarga tentunya memiliki tantangan masing-masing dan semua pekerjaan tidak berjalan lurus-lurus saja. Di materi kali ini ada loh cara untuk menangani kompleksitas tantangan, yaitu :
-        * Put first things first
Sesuatu yang utama menjadi yang utama, buat perencanaan sesuai skala prioritas
-        * One bite at a time
Lakukan setahap demi setahap, sekarang, tanpa menunda-nunda pekerjaan
-        * Delegating
Delegasikan tugas yang bisa didelegasikan, buat panduannya, latih dan buat orang lain patuh terhadap aturan kita

Dengan cara-cara diatas diharapkan kita sebagai ibu tidak hanya SEKEDAR MENJADI IBU, tetapi bisa menjadi manager di bidang kerumahtanggaan.
.
Sudah-sudah, cukup narasinya sekarang masuk ke NHW #6. Jeng…jeng…jeng….sekarang kita belajar menjadi manajer keluarga yang handal. Karena untuk menemukan peran hidup dan mepermudah kita untuk mendampingi peran hidupnya, ada hal-hal yang mengganggu yaitu RUTINITAS. Menjalankan pekerjaan rutin tidak ada habisnya, membuat kita merasa sibuk sehingga tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.
.
Maka, kita perlu mengikuti tahapan-tahapan berikut ini :
1.         Tuliskan 3 aktifitas yang paling penting, dan 3 aktifitas yang paling tidak penting



Ini nih saya bikinkan chart berdasarkan prioritas important menurut saya sendiri, mana-mana kegiatan yang memang penting, dan mana kegiatan yang tidak penting bahkan tidak ada manfaatnya sama sekali.
Kegiatan Penting
  • Ibadah : Ini gak usah ditanya, Habluminallah tentunya sangat penting dilakukan.
  • Membersamai anak : Bermain, belajar dan bercengkrama bersama anak merupakan kegiatan yang penting buat saya, karena saya bisa melihat tumbuh kembang dan juga bonding time dengan anak
  • Bekerja di ranah public : Kenapa bekerja di ranah public menjadi penting? Karena bekerja salah satu cara untuk mengembangkan diri saya dan juga ada amanah di kantor yang saya pegang, sehingga saya tidak bisa main-main atau sekedar hadir saja.     
  •  
  • Kegiatan Tidak Penting
  • Menonton drama korea : Kegiatan ini adalah hobi dari dulu dan sekarang malah jadi me time buat saya, biasa saya nonton kalau malam anak dan suami sudah tidur atau bahkan saat weekend. Kalau dilihat dari manfaatnya sebenarnya tidak terlalu penting ya, tapi kok masih dilakukan? Namanya juga manusia buk, masih suka cari hiburan :
  • Bermain media social : Ini juga nih, berawal dari cuma cek IG atau posting dagangan di IG, berakhir jadi nontonin IG story bahkan scrolling home sampe window shopping
  • Scrolling akun gossip di hp : Kegiatan unfaedah berikutnya, saya termasuk mak emak yang gak suka gossip di depan rumah atau bahasanya “nonggo” gtu, nonton TV juga jarang banget. Jadinya kalau mau tau info-info atau update malah nengokin IG akun gossip. Yassalam, maafkan hambamu Ya Allah, semoga saya bisa menghilangkan kegiatan ini dari rutinitas harian.

2.        Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
8 jam x 5 = 40 jam seminggu untuk ngantor, dan 6 jam x 7 = 42 jam untuk tidur
Yup, 2 kegiatan ini yang paling banyak menyita waktu hidup saya. Mo gimana yah, kalo ngantor emang udah dari sananya ada waktunya, jam tidur juga dari jam 10 malam sampai jam 4 pagi, kadang malah kurang karena suka nonton drama korea malem-malem. Tapi sepertinya ritme ini perlu diubah, mending baca-baca buku parenting daripada nonton drama korea ya, tapi kok kalo baca bawaannya ngantuk, kalo nonton oppa ganteng malah melek. Memang sesuatu yang baik itu harus dipaksakan ya permirsa :D

3.   Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
Peran hidup saya adalah sebagai fasilitator/mentor pada bidang “Management Keluarga” sehingga saya harus banyak belajar dan praktek untuk ilmu-ilmu yang ingin saya kuasai. Terutama ilmu agama, management keuangan, parenting dan home activity. Selama ini insyallah untuk ibadah dan mencari ilmu agama sudah mulai saya paksakan waktunya, membersamai anak juga begitu ada schedule tetap yang saya paksakan setiap hari untuk bonding time bersama anak. Selain sebagai praktek ilmu parenting dari hasil membaca, juga agar bisa lebih mengenal dan menggali potensi anak saya. Nah, kalau bekerja di ranah public ini sebenarnya meskipun waktunya banyak, tapi bisa saya sambi-sambi. Nyambi baca buku, nyambi belajar, nyambi ngerjain tugas NHW dll di sela-sela waktu bekerja. Jadi sebenarnya kegiatan ini paling dinamis dan bisa menambah jam terbang dari peran hidup saya.

4.      Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time
Sebentar, saya buatkan list kegiatan domestic wajib saya di pagi hari. Karena kegiatan domestic ini merupakan aktivitas rutin yang setiap hari saya lakukan.

Kelihatan kan kalo setiap pagi yang wajib saya lakukan adalah memasak, mandiin Echa dan nyuapin ato nungguin sarapan Echa sampe habis. Eh, memastikan suami sarapan dan ngebekalin juga sih, karena saya dan suami sudah terbiasa bawa bekal dari rumah. Gak ada acara nyapu ngepel, cuci setrika karena saya punya ART dan rumah saya kecil sak uprit, jadi pekerjaan domestic sapu pel memang dikerjakan ART dan juga setrika (ini dari dulu paling males sih panas-panasan depan setrikaan), kalau nyuci baju biasa sore pulang kerja, itupun pake mesin cuci.
Kewajiban saya sebelum saya berangkat kerja memastikan Echa sudah cantik, wangi dan juga kenyang. Sehingga ketika saya tinggal bekerja hati tenang dan dia tinggal belajar atau bermain dengan mainan-mainan/apparatus yang sudah saya display.
Kandang waktu untuk aktivitas rutin sejauh ini sudah saya patuhi, karena jadwal harian saya setiap hari ya gitu-gitu aja sih, dan saya sudah menemukan ritme waktu ini hampir 1 tahun ini.

5.       Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda
Baeklahh…sebenarnya sejauh ini kegiatan saya, suami dan bahkan Echa sudah teratur jam-jam nya, cuma biasa yang suka gak terencana itu kalo abis magrib bapake ngajak nyari jajan atau jalan-jalan ke emol yang cuma 5 menit dari rumah. Walah, wes buyar jadwal belajar sama Echa. Insyallah kedepan lebih tegas saya menolak ajakan bapake yang menggiurkan ini.

6.   Setelah tahap diatas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan.
Karena kegiatan saya lumayan padat, ceileh berasa orang penting aja. Sehingga membuat jadwal harian itu sangat penting untuk saya, nah kalau pake tulis-tulis agenda banyak lupanya sehingga saya memilih menggunakan aplikasi hp, yaitu My Colour Note. Aplikasi ini bisa untuk membuat note ataupun membuat checklist schedule harian. Dibawah ini saya tunjukkan jadwal saya saat weekday dan weekend



Jadwal Weekend diatas biasa saya lakukan pada hari Sabtu, kalau hari Minggu biasanya lebih fleksibel dan keluarga kami ada Family Outing sebulan sekali sehingga tidak ada jadwal tetap di hari Minggu.

7.       Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
Sejujurnya jadwal harian saya ini sudah saya laksanakan hamper 1 tahun, kecuali untuk activity belajar ya, karena kan saya baru ikut IIP 2 bulan ini. Dulu setiap jam 8-9 malam biasa saya lakukan untuk reading time bersama Echa atau saya menyelesaikan buku yang saya beli.
Jadi sepertinya kalo untuk 1 minggu ini bisa terlaksana dengan baik karena memang sehari-hari jadwal saya seperti ini.

8.       Kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.
Nah, karena sepertinya jadwal harian saya ini sudah baik, dengan catatan kurang-kurangi kegiatan yang tidak penting. Sehingga insyallah bisa dilanjutkan sampai 3bulan kedepan. Bismillah semoga membawa perubahan yang lebih baik untuk diri saya dan keluarga.
.
Finally NHW #6 selesai, apalagi tantangan di NHW berikutnya mari kita tunggu. Yang jelas selama 6 minggu mengerjakan NHW ini membuat diri ini lebih jelas, bahasa kerennya mulai menemukan diri yang hilang. Kemana aja buk kemarin, entahlah saya sibuk menjalani hidup kayak air sungai yang Cuma mengalir aja mengikuti arus. Semoga dengan mengikuti program Matrikulasi ini bisa mulai menata diri, sebelum menata anak, keluarga maupun lingkungan. Bismillah…
.
.
.
cue_dil
07032019
Ini upload sambil lembur, udah selesai dari kemarin tapi sempet bingung pertanyaan no.3




Sumber Bacaan :
Institut Ibu Profesional, Kelas Matrikulasi, Materi 6, Ibu Manager Keluarga Handal, 2019
Institut Ibu Profesional, Kelas Matrikulasi, Belajar Menjadi Manager Keluarga Handal, 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Ketujuh

Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Pekan Ketujuh Surat Untuk Mentor Surat Untuk Mente 1 ...