Sabtu, 31 Oktober 2020
Tantangan 15 Hari Zona #3 Day 3
Jumat, 30 Oktober 2020
Tantangan 15 Hari Zona #3 Day 2
Kendalanya gak ada, Echa main sepedahan plus-plus. Plus main balon dan nangkep lele.
Kamis, 29 Oktober 2020
Tantangan 15 Hari Zona #3 Day 1
Rabu, 28 Oktober 2020
Selasa, 27 Oktober 2020
Jurnal Menata Diri - Pekan 3
Menyederhanakan Beban Jiwa
Gemari Madya 2
Masuk minggu ketiga kita akan menyederhanakan dan
mengurangi beban jiwa, perlahan-lahan agar tidak terlalu larut dalam kubangan
ratusan beban jiwa.
KATEGORI BEBAN
JIWA
Perencanaan :
- Membuat rencana aktifitas
untuk Echa sehari-hari (home education). Jujur ini makan waktu dan tenaga buat
saya, karena harus well prepared mulai dari mau ngapain sampai materialnya
(Ikut Gerakan Binar biar sekalian setoran sekalian bermain terstruktur
bersama Echa. Jadi gak mikir 2 kali hari ini mau ngapain, besok ngapain)
- Foodprep dan mealrep
mingguan. Mulai dari belanja sesuai budget, mikir mau bkin mealprep apa, sampai
nyusun menu mingguan.
(Belanja aja yang bagus-bagus di kang sayur, terus bikin menunya dari bahan
yang ada biar gak perlu nyusun menu duluan yang belum tentu bahannya ada)
- Financial planning
bulanan. Nyukup-nyukupin dan ngatur budget setiap bulan, untuk kebutuhan wajib
hingga keperluan tak terduga
(Bikin excel income dan outcome dan catat semua keperluan bulanan biar gak
lari kejauhan)
- Pingin piknik,
huahahahaha. Kelamaan dirumah sempet kepikiran mau ke jogja pake kendaraan
pribadi, udah cari segala hotel, ngelist tempat tujuan, ngitung budget dll.
Entah kapan eksekusinya
(Coret dulu)
- Kewajiban bulanan pulang
kampung, cuma selama pandemi ini jarang pulang kan. Masih bikin rencana kapan
bisa pulang dan tanggal berapa.
(Coret dulu)
Pelaksanaan :
- Memastikan anak makan dengan
baik dan juga rencana home education berjalan dengan baik. Meskipun saya ada
keterbatasan karena bekerja, sehingga komunikasi dengan ART harus semakin
intens.
(Bikin checklist kegiatan harian untuk Echa, minta tolong suami dan ART
untuk mencontreng jika dia sudah melakukan kegiatan tersebut)
- Memastikan kebutuhan
sehari-hari suami tercukupi dengan baik
(coret dulu, udah besar kalo kurang bisa komplain)
- Memastikan pekerjaan
dikantor berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu
(Bikin checklist jobdesk mingguan dan koordinasikan dengan rekan lainnya)
- Memastikan pekerjaan
rumah beres semua, rumah rapi dan bersih, baju dicuci setrika (delegasikan) dan
makanan tersedia
(Setrika, nyapu ngepel dan bersih-bersih rumah delegasikan ke ART. Masak
sendiri, cuci baju pakai mesin cuci gantian sama suami)
- Memastikan kabar dari
orangtua dan mertua dengan menelfon/video call 2 hari sekali atau setiap hari
(Coret dulu, udah otomatis)
Perasaan/Pikiran
- KPR masih 10 tahun lagi,
takut banget sebenernya sama riba tuh. Apalagi belum tentu saya masih hidup
sampai 10 tahun kedepan
(TAKUT)
- Tabungan pendidikan anak,
jujur kalo cuma sampai SD masih belum cukup untuk sekolah di sekolahan paling
mentereng di Gresik. Tapi untuk sekolah swasta di dekat rumah insya Allah udah
cukup.
(KHAWATIR)
- Was-was dengan kondisi
keuangan keluarga dan tabungan dana darurat, karena salary belakangan ini
dapetnya gak full 100%
(KHAWATIR)
- Agak worry juga dengan pekerjaan
suami, karena belum tetap dan dimasa sulit seperti sekarang apapun bisa
terjadi.
(KHAWATIR)
- Udah telat 2 minggu,
bukan takut hamilnya sih tapi ngerasa belum siap punya 2 anak dengan kondisi
masih bekerja seperti sekarang
(Coret, alhamdulillah hamil dan insya Allah siap lahir batin)
Perasaan yang dominan : TAKUT & KHAWATIR
Aldila yang
sempurna itu :
Berat badan ideal, kulit glowing, badan kenceng suka
olahraga, makan banyak tetep kurus
Mindfull, tidak emosian, bertutur kata lemah lembut
Bergelar diploma montessori, dengan anak homeschooling
metode montessori
Setiap hari masak 2x
sehari dan bikin kue macem-macem
Karir dikantor cemerlang sebagai engineer, dengan salary
yang cukup tinggi
Aktif di beberapa organisasi baik di lingkungan rumah
maupun luar
Aktifis zerowaste, kebunnya luas ditanami berbagai
macam sayur buah
Mempunyai perpustakaan mini dirumah
Bisa nyetir mobil sendiri, gak pake ART, punya bisnis
sendiri
Reframed Core
Belief
Core Belief :
Saya harus menjadi ibu yang sempurna tanpa ada hal yang
dikorbankan baik dirumah, kantor maupun pengembangan diri
Saya adalah wanita yang kuat dan mandiri, tanpa perlu
bantuan orang lain
Saya harus selalu memperhatikan kebutuhan dan kepentingan
suami dan anak
Reframed Belief :
Tidak ada ibu yang sempurna, gak masalah kok harus
mendelegasikan beberapa pekerjaan
Saya adalah manusia biasa yang kadang membutuhkan
pertolongan oranglain
Kepentingan dan kebutuhan saya juga sama pentingnya
seperti kepentingan suami dan anak
Afirmasi :
Aku adalah ibu yang bahagia dengan segala
ketidaksempurnaan dalam diriku
Aku boleh meminta tolong dan hal itu tidak apa-apa
Saya adalah orang yang berharga
.
.
.
@cuedil
271020
Rabu, 21 Oktober 2020
Pantulan Warna Zona 2
"Terima kasih, Echa"
Melatih Kemandirian Anak
Dear Echa,
Terima kasih untuk 15 hari yang penuh kejutan, 15 hari dengan pengalaman berwarna dan 15 hari yang tidak akan pernah cukup untuk kehidupanmu kelak.
.
Sungguh inilah awalnya, melatihkan segala ketrampilan hidup dan kemampuan beradaptasi di dunia nyata kelak. Bunda akan selalu mendampingimu menuju kemandirian itu.
.
Maafkan Bunda jika selama ini kurang sabar dan belum bisa meredam emosi, bunda tahu tujuanmu baik ingin membantu Bunda. Kedepan mari kita bersama bergandengan tangan saling menguatkan dan mendukung.
.
Terus bersemangatlah, karena kulihat binar-binar di matamu saat membantu Bunda. Kelak, suatu saat kamu akan mengerti bahwa itulah kehidupan.
#pantulanwarna
#zona2kemandirian
#institutibuprofesional
#pulaubentangpetualang
#petualangbahagia
@cuedil
211020
Senin, 19 Oktober 2020
Jurnal Menata Diri - Pekan 2
Kita Kategorikan Beban Jiwa yuk
Gemari Madya 2
Setelah minggu kemarin menulis
ratusan beban jiwa, minggu ini kami diajak mengkategorikan beban jiwa yang
telah dikeluarkan. Ternyata bingung juga mengkategorikannya, tapi hal ini
penting. Karena regulasi beban jiwa hanya bisa dilakukan bila beban jiwa berada
di level sadar. Jadi, tahap pertama
adalah mengidentifikasi apa beban jiwa kita agar naik ke level sadar.
Kategori Beban Jiwa
Beban jiwa bisa dikategorikan
menjadi perasaan/pikiran, perencanaan dan pelaksanaan. Nah dari ketiga kategori
akan saya pilih 5 teratas yang paling bikin clutter.
Perasaan :
- KPR masih
10 tahun lagi, takut banget sebenernya sama riba tuh. Apalagi belum tentu saya
masih hidup sampai 10 tahun kedepan
- Tabungan
pendidikan anak, jujur kalo cuma sampai SD masih belum cukup untuk sekolah di
sekolahan paling mentereng di Gresik. Tapi untuk sekolah swasta di dekat rumah
insya Allah udah cukup.
- Was-was
dengan kondisi keuangan keluarga dan tabungan dana darurat, karena salary
belakangan ini dapetnya gak full 100%
- Agak
worry juga dengan pekerjaan suami, karena belum tetap dan dimasa sulit seperti
sekarang apapun bisa terjadi.
- Udah
telat 2 minggu, bukan takut hamilnya sih tapi ngerasa belum siap punya 2 anak
dengan kondisi masih bekerja seperti sekarang
Perencanaan :
- Membuat
rencana aktifitas untuk Echa sehari-hari (home education). Jujur ini makan
waktu dan tenaga buat saya, karena harus well prepared mulai dari mau ngapain
sampai materialnya
- Foodprep
dan mealrep mingguan. Mulai dari belanja sesuai budget, mikir mau bkin mealprep
apa, sampai nyusun menu mingguan.
- Financial
planning bulanan. Nyukup-nyukupin dan ngatur budget setiap bulan, untuk
kebutuhan wajib hingga keperluan tak terduga
- Pingin
piknik, huahahahaha. Kelamaan dirumah sempet kepikiran mau ke jogja pake
kendaraan pribadi, udah cari segala hotel, ngelist tempat tujuan, ngitung
budget dll. Entah kapan eksekusinya
- Kewajiban
bulanan pulang kampung, cuma selama pandemi ini jarang pulang kan. Masih bikin
rencana kapan bisa pulang dan tanggal berapa.
Pelaksanaan :
- Memastikan
anak makan dengan baik dan juga rencana home education berjalan dengan baik.
Meskipun saya ada keterbatasan karena bekerja, sehingga komunikasi dengan ART
harus semakin intens
- Memastikan
kebutuhan sehari-hari suami tercukupi dengan baik
- Memastikan
pekerjaan dikantor berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu
- Memastikan
pekerjaan rumah beres semua, rumah rapi dan bersih, baju dicuci setrika
(delegasikan) dan makanan tersedia
- Memastikan
kabar dari orangtua dan mertua dengan menelfon/video call 2 hari sekali atau
setiap hari
Pemberat Beban Jiwaku
Pemberat beban jiwa ada 4 macam,
yaitu banyaknya peran, terbiasa mengerjakan sesuatu sendiri, adanya trauma masa
lalu dan juga core belief. Di saya sendiri, ada 3 hal yang menjadi pemberat
beban jiwa, yaitu :
·
Saya cukup perfeksionist di segala hal, maka dari
itu dari dulu lebih suka mengerjakan segala sesuatu sendiri. Karena saya merasa
lebih puas dan juga bisa sesuai dengan apa yang saya harapkan. Cuma kebiasaan
mengerjakan segala sesuatu sendiri ini membuat lebih lelah jiwa raga. Karena
waktu, pikiran dan perasaan tercurah untuk mengerjakan segala sesuatu sendiri
tanpa delegasi kepada orang lain. Saat ini pun, sebagai ibu dan istri semua
pekerjaan rumah saya kerjakan sendiri, kecuali menyetrika baju karena emang
dari dulu gak suka setrika. Sisanya seperti bersih-bersih rumah, nyuci, masak
hingga home edu untuk Echa saya lakukan semuanya sendiri.
·
Saat ini saya menjadi istri dan ibu, bekerja diranah
publik, mengambil amanah menjadi pengurus Regional IP Gresik, fasilitator Gemar
Rapi dan menjadi siswa di 2 kelas online yaitu Bunda Sayang IP dan Gemari
Madya. Apakah terlalu banyak peran? Sejujurnya sebelum ini masih ada beberapa
peran yang saya ambil, cuma saya sadar kapasitas sehingga melepaskan 2 dari
sekian banyak peran dan mencoba membuat prioritas. Jadi yang tersisa tinggal
hal-hal yang saya tulis diatas, saya sadar kewajiban utama saya itu apa dan
juga jumlah waktu sehari tak akan cukup jika saya ingin menjadi superwoman.
Peran Utama – Core Belief
Dari sekian banyak peran yang saya
ambil, peran yang paling banyak dipengaruhi oleh core belief adalah sebagai
istri dan ibu.
Core belief nya “Seorang Ibu
adalah makhluk yang sempurna” , karena harus mampu mengerjakan semua pekerjaan
rumah, mengasuh dan mendidik anak dengan baik serta cemerlang dalam karir.
Apakah saya ibu yang sempurna? Oh tentu belum, masih banyak sekali kekurangan
dalam diri saya misalnya dalam mengelola emosi.
Namun, core belief ini membuat
saya harus bisa melakukan semuanya sendiri dengan sempurna dan tidak ada yang
dikorbankan. Rumah bersih rapi wangi, makanan terhidang dengan variasi menu
yang beragam dan tentu sehat, cemilan tersedia sesuai favorit anak dan suami,
membersamai anak setiap pulang kerja dengan beragam mainan edukasi dan
kadang-kadang diy, karir dikantor lumayan dsb.
Jujur disatu sisi saya bahagia,
tapi disisi lain saya lelah. Pingin kadang-kadang jadi ibu biasa yang gofood
makanan, anak dikasih hp sesekali, wkwkwkwkwk.... Karena menjadi ibu yang
(mencoba) sempurna itu banyak yang dikorbankan, metime salah satunya (jatah
ngedrakor lenyap) :D
Aldila yang ideal itu :
Berat badan ideal, kulit glowing,
badang kenceng suka olahraga, makan banyak tetep kurus
Mindfull, tidak emosian, bertutur
kata lemah lembut
Bergelar diploma montessori,
dengan anak homeschooling metode montessori
Setiap hari masak 2x sehari dan
bikin kue macem-macem
Karir dikantor cemerlang sebagai
engineer, dengan salary yang cukup tinggi
Aktif di beberapa organisasi baik
di lingkungan rumah maupun luar
Aktifis zerowaste, kebunnya luas
ditanami berbagai macam sayur buah
Mempunyai perpustakaan mini
dirumah
Bisa nyetir mobil sendiri, gak
pake ART, punya bisnis sendiri
Dan rasanya sosok Aldila diatas
mustahil ada, ya paling kalo ada orangnya udah stress duluan overwhelmed :p
Selesai sudah jurnal berkhayal
jadi Aldila yang sempurna, mohon maaf jika ada yang kurang berkenan J
.
.
.
@cuedil
191020
Kamis, 15 Oktober 2020
Tantangan 15 Hari Zona #2 Day 15
"Celanae Basah Bunda"
Melatih Kemandirian Anak
Akhirnya di hari terakhir tantangan 15 hari melatih Echa untuk cuci celananya sendiri, padahal rencana ini sudah saya tulis dari 5 hari yang lalu tapi anaknya suka gak mau.
Berhubung tadi pagi dia minta pipis dan sekalian mandi, jadilah saya ajak main air nyuci pakaian dalamnya sendiri. Bawa ember biar kayak cuci baju beneran tapi sabun cucinya masih pake sabun mandi cair karena saya takut kalo sabun cuci baju terlalu keras buat tangan Echa.
Temuanku
Usia Echa, anak semata wayang saat ini 3 tahun 9 bulan. Hari ini saya mengajaknya untuk mencuci pakaian dalamnya sendiri.
Strong Why
Melatih practical lifeskill, melatih fokus dan kemandirian anak.
Strategi Untuk Melatih Kemandirian
Rencana berhari-hari yang lalu baru bisa terealisasi sekarang, karena saya tunggu anaknya siap dan mau. Gak dipaksa atau disuruh. Kemudian bikin kegiatan ini sefun mungkin, main bubble2 dlu dari sabun. Trus dikucek2 celana dan kaosnya kemudian dibilas. Anaknya jadi semangat kan
Sukses apa aku hari ini
Echa akhirnya mau mencuci pakaian dalamnya sendiri dan menjemurnya
Tantangan Hari ini
Perlu waktu memang jika melatihkan suatu kegiatan baru untuk anak, tapi gakpapa tunggu anak siap aja
Ingin Sukses apa esok hari?
Gak kerasa hari ini hari terakhir, tapi tetep besok akan melatihkan kemandirian ke Echa dengan melipat baju.
Rasaku Hari ini
Bahagia
Respon Ananda
Bersemangat
#harike15
#tantangan15 hari
#zona2kemandirian
#institutibuprofesional
#pulaubentangpetualang
#petualangbahagia
@cuedil
151020
Rabu, 14 Oktober 2020
Tantangan 15 Hari Zona #2 Day 14
"Mau Beli Bakso Sendiri"
Melatih Kemandirian Anak
Jajan adalah
salah satu hiburan di masa pandemi seperti sekarang ini. Bukan, bukan jajan di
emol ato cafe hits, tapi jajan es cream drive thru atau pentol di depan
perumahan sudah menjadi hiburan tersendiri buat kami sekeluarga karena udah gak
pernah kemana-mana kecuali ke kantor. Pulang kampung pun baru sekali selama
pandemi ini, karena cukup worry juga sih jadi OTG.
Selepas magrib
Echa minta makan bakso, padahal sore dia udah makan dengan sayur bening dan bakwan
jagung. Karena dirumah udah gak ada makanan dan suami masuk shift sore, jadilah
saya keluar berdua aja sama Echa beli bakso di depan perumahan.
Temuanku
Usia Echa, anak
semata wayang saat ini 3 tahun 9 bulan. Saat dia meminta beli bakso saya beri
challenge untuk beli sendiri, bunda tunggu di sepeda. Ya meskipun baksonya juga
dipinggir jalan, saya coba beri kesempatan Echa untuk berkomunikasi dengan
orang lain. Saya beri uang 10 ribu, di breafing dulu dari rumah pentol 4,
siomay 4, tahu 2, sisanya gorengan.
Dan ternyata Echa berani loh turun dari motor dan beli bakso sendiri dan
meyodorkan uangnya.
Strong Why
Melatih Echa
untuk melatih keberanian, percaya diri dan kemampuan komunikasi dengan orang
lain.
Strategi Untuk Melatih Kemandirian
Pertama tidak dipaksa, jadi dia memang dengan senang hati melakukannya.
Kemudian briefing dari rumah apa yang harus dilakukan dan berapa yang harus dibeli.
Ketiga beri kepercayaan kepada anak dan juga tetap dampingi serta awasi.
Sukses apa aku hari ini
Ternyata Echa berani beli bakso sendiri tanpa saya dampingi, ya meskipun saya
ada di dekat situ dan tetap mengawasinya.
Tantangan Hari ini
Echa sempat salah menyebutkan jumlah bakso yang mau dibeli, tapi kemudian dia
bertanya kembali kepada saya dan mission completed.
Ingin Sukses apa esok hari?
Melatih Echa untuk mencuci pakaian dalamnya sendiri, udah beberapa hari
direncanakan namun belum keturutan ampe sekarang.
Rasaku Hari ini
Bahagia
Respon Ananda
Bersemangat
#harike14
#tantangan15 hari
#zona2kemandirian
#institutibuprofesional
#pulaubentangpetualang
#petualangbahagia
@cuedil
141020
Selasa, 13 Oktober 2020
Tantangan 15 Hari Zona #2 Day 13
"Aku Aja Yang Narik"
Melatih Kemandirian Anak
Memasuki hari ke 13 melatih kemandirian anak dan semakin tersadarkan, kalau ternyata banyak kemandirian yang tidak sengaja dilatihkan. Namun inisiatif anak yang lebih dominan, kemandirian yang seperti ini malah lebih baik untuk anak. Karena datang dari dalam dirinya sendiri.
Seperti semalam, saat saya mengambil tumpukan sprei untuk mengganti sprei kamar depan yang dicuci. Ternyata Echa memiliki inisiatif tanpa saya harus minta atau suruh.
Temuanku
Usia Echa, anak semata wayang saat ini 3 tahun 9 bulan. Ecja mengambil sarung bantal dan guling yang saya bawa dan membantu memasangkan. Saat saya memasang sprei, dia tiba-tiba bilang "sini aku aja yang tarik, bunda".
Wah, senangnya hati bunda dibantuin pasang sprei sama Echa.
Strong Why
Lifeskill sederhana namun penuh makna, apalagi jika atas inisiatif sendiri...thank you Echa
Strategi Untuk Melatih Kemandirian
Tidak melarang, tidak banyak koment dan tidak menginstrupsi agar anak lebih bebas berkarya sesuai dengan apa yang dilakukannya.
Sukses apa aku hari ini
Mendukung inisiatif Echa untuk membantu Bunda.
Tantangan Hari ini
Namanya juga anak 3 tahun ya, masang sarung bantal dan gulingnya tidak rapi. Its okey, karena saya rapihkan lagi.
Ingin Sukses apa esok hari?
Melatih Echa untuk mencuci pakaian dalamnya sendiri, udah beberapa hari direncanakan namun belum keturutan ampe sekarang.
Rasaku Hari ini
Bahagia
Respon Ananda
Bersemangat
#harike13
#tantangan15 hari
#zona2kemandirian
#institutibuprofesional
#pulaubentangpetualang
#petualangbahagia
@cuedil
131020
Senin, 12 Oktober 2020
Tantangan 15 Hari Zona #2 Day 12
"Mau Makan Apa Hari Ini ?"
Melatih Kemandirian Anak
Setelah membaca
kudapan minggu kemarin, saya tersadarkan bahwa kemandirian tidak hanya tentang
practical skill atau kemampuan keterampilan hidup. Namun, pengambilan keputusan
juga adalah salah satu cara melatih kemandirian anak. Kita sebagai orangtua
kadangkala lupa dan menjejali anak dengan pilihan-pilihan kita tanpa
mengenalkan ke anak atau memberinya kesempatan untuk memilih.
Nah, latihan
kemandirian kemarin saya coba untuk membiarkan Echa mengambil keputusan dari
beberapa pilihan.
Temuanku
Usia Echa, anak
semata wayang saat ini 3 tahun 9 bulan. Pagi hari seperti biasanya saya belanja
beberapa bahan makanan, karena dirumah kami menerapkan food preparation
sehingga belanjanya mingguan dan cukup banyak karena untuk jatah seminggu.
Sepulang belanja Echa sudah bangun dan bertanya “Bunda masak apa?”.
Saya tunjukkan ke
dia hasil belanjaan hari itu dan dia minta dimasakin cumi, dari beberapa lauk pauk
mulai ayam, udang, ikan, tongkol Echa malah milih cumi. Tapi saya bilang kalo
minta cumi harus dimakan dan dia mengiyakan.
Strong Why
Melatih Echa
untuk mengambil keputusan akan dirinya sendiri, sesimple makan apa dia milih
dan mempertanggungjawabkan pilihannya.
Strategi Untuk Melatih Kemandirian
Beberapa bahan makanan saya jembreng di tempeh agar dia tahu ada pilihan apa
saja dan memilih apa yang ingin dia makan.
Sukses apa aku hari ini
Hasilnya Echa menghabiskan makanan yang dia pilih sendiri, padahal cumi bumbu
hitam loh eh tapi Echa malah favorit.
Tantangan Hari ini
Aslinya saya mau bikin nasi liwet sama opor ayam, karena mengikuti pilihan Echa
jadinya putar haluan masak cumi malahan.
Ingin Sukses apa esok hari?
Melatih Echa untuk mencuci pakaian dalamnya sendiri, udah beberapa hari
direncanakan namun belum keturutan ampe sekarang.
Rasaku Hari ini
Bahagia
Respon Ananda
Bersemangat
#harike12
#tantangan15 hari
#zona2kemandirian
#institutibuprofesional
#pulaubentangpetualang
#petualangbahagia
@cuedil
121020
Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Ketujuh
Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Pekan Ketujuh Surat Untuk Mentor Surat Untuk Mente 1 ...
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdG3ZgjafjJkrzo88HLY-4S6pBUZ0-T7wd5ZXu0v7FVJ6IERN9Or2LN8pVlROvprU7lLc58586SS5632SMYCth193mUFq7bolzdQi0DXPCQnZEjBUdjqlevY-XeRTAvPk-UGEr734Q6q85/s1600/1657383619343166-0.png)
-
Fitrah Seksualitas dalam Tiap Tahapan Usia Pendidikan Seksualitas Nama : Aldila Ningtyas Regional : Gresik Tema : Peran Ayah Dalam Peng...
-
Klaster 1 - Pakaian Halo-halo ketemu lagi dengan tulisan panjang, detail dan kadang-kadang mbulet dari saya, setelah 2 minggu ab...