Sabtu, 31 Oktober 2020

Tantangan 15 Hari Zona #3 Day 3

"MAIN KE STASIUN"
Cerdas Emosi & Spiritual


Hari ketiga masih dirumah uti, kegiatan Echa gak jauh-jauh dari sepedahan, main sama teman-temannya dan mainan pasaran pake pasir serta tanaman-tanaman liar yang diambil dari pekarangan rumah uti.
.
Terus terang kalau pulang kampung begini yang momong Echa nambah banyak, dan temannyapun banyak. Beda kalau di Gresik hanya dirumah bersama saya sedangkan main diluarpun saya batasi durasinya. Karena selain pandemi juga lingkungan tempat tinggal kami gak baik untuk anak berlama-lama diluar.
.
Rencana
Jadi hari ini kami bertiga, include ayah Echa berencana akan ke stasiun untuk ambil paketan makanan dari onti (adik saya). Onti sudah hampir setahun gak pulang dari Jogja semenjak pandemi ini, sehingga mengirimi kami makanan-makanan oleh-oleh khas Jogja.
.
Karena ngirimnya pake Kalog (Ekspedisi Kereta Api) sehingga kami harus mengambilnya sendiri di stasiun. Pada Family Project kali ini ayah berperan sebagai driver, bunda sebagai perwakilan komunikasi dan Echa bertugas membawa paketannya.
.
Actual dan Kendala
Di resi yang dikirim onti tertulis paketan bisa diambil jam 10 pagi, sehingga kami berangkat dari rumah jam 11 kurang. Pas sampai ekspedisi stasiun ternyata keretanya telat datang karena ada gangguan. Jadi itu keretanya baru aja sampai stasiun dan kita harus menunggu barang.
.
Yasudahlah, akhirnya ngajak Echa jalan-jalan disekitar stasiun Nganjuk (yang kecil), terus sampai dia bosen dan diajak ayah main game di hp.
Setelah menunggu hampir setengah jam karena mesti bongkaran dulu, paket kita bisa diambil dan kita pulang ke rumah. Alhamdulillah Echa kooperatif mau membawa paketannya (tetep dibantu), jagain di mobil bahkan sampai rumah dia juga tetep kekeh minta dibawa.
.
Refleksi
Hari ini meskipun kami cuma melakukan kegiatan kecil tapi penuh arti untuk kami bertiga, apalagi Echa. Karena dia bisa berkeliling stasiun, belajar menunggu dan juga tahu kalau paketan itu gak semuanya diantar (ada yg diambil juga). Selama ini kan dia taunya barang-barangnya dia dikasih pak paket 🤣
.
Dan ayah juga mengenalkan beragam profesi di stasiun kepada Echa, mulai dari tukang parkir, petugas stasiun, kuli panggul, tukang becak, pegawai ekspedisi hingga mbak-mbak di loket stasiun yang melayani penjualan tiket.
.
Jadi besok kira-kira kita akan belajar apalagi?
.
Presentase
100% 😍
.
.
.
#harike3
#tantangan15hari
#zona3cerdasemosi&spiritual
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
#familyproject
#sahabatterbaik

@cuedil
311020

Jumat, 30 Oktober 2020

Tantangan 15 Hari Zona #3 Day 2

"PULANG KAMPUNG KERUMAH UTI"
Cerdas Emosi & Spiritual


Setelah kemarin Family Meeting bersama ayah dan Echa, diputuskan untuk FamPro "Play&Learn with Bestie" akan dibagi beberapa segmen selama 15 hari. 
Hari 2-4 : bermain dirumah uti dan mbahti
Hari 5-9 : bermain terstruktur dirumah
Hari 10-12 : bermain outdoor
Hari 13-15 : bermain sesuai minat
.
Karena kebetulan akhir minggu ini long weekend dan kita sudah berencana untuk pulang kampung meskipun sebentar jadilah hari ke 2 sampai 4 bermainnya dirumah uti aja.
.
Rencana
Hari pertama dirumah uti kita mau bermain sepeda bersama teman-teman Echa di desa, berhubung Echa sudah bisa bersepeda roda 2 dan dia minta sepedanya dibawa pulang. Depan rumah uti ada rumah tetangga yang halamannya luas biasa buat jemur gabah, nanti Echa akan main sepeda disana.
.
Actual dan Kendala
Pagi-pagi ternyata uti mengajak Echa panen ikan lele dari budidamber. Gak dipanen semua sih, beberapa aja mau dibuat makan. Dan ternyata Echa berani megang ikan lele
Agak siang baru deh sepedahan dan main sama teman-temannya ditetangga uti. Echa dikasih balon dan mereka sepedahan sama main balon. Saya ikutan sih lempar-lemparin balok 🤣

Kendalanya gak ada, Echa main sepedahan plus-plus. Plus main balon dan nangkep lele.
.
Refleksi
Kalau pulang kerumah uti memang bisa beragam kegiatan buat Echa, gak cuma yang saya rencanakan bahkan kadang bisa liat kambing, sapi ayam peliharaan tetangga. Dan juga nature walk, karena sebelah rumah uti ada pekarangan yang lumayan luas.
Meskipun rencana dan realitanya sangat berkembang tetapi saya senang Echa mendapatkan banyak pengalaman lebih. Esok hari entahlah dia mau bermain apalagi. Mainan masak-masakan di tanah mungkin.
.
Presentase
80% 🤗
.
.
.
#harike2
#tantangan15hari
#zona3cerdasemosi&spiritual
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
#familyproject
#sahabatterbaik

@cuedil
301020

Kamis, 29 Oktober 2020

Tantangan 15 Hari Zona #3 Day 1

Bunda Sahabat Terbaik Echa
Cerdas Emosi & Spiritual

Ketemu lagi di Zona 3 bersama saya, setelah melatihkan kemandirian di Zona 2. Kali ini kami akan membuat Family Project, Fampro apa yang akan kami buat ya kira-kira?
Biasanya kalau ndak pandemi, rutin setiap bulan kami bikin mini fampro sekalian famtrip. Gak jauh-jauh dan mahal sih, sesekali nginep hotel kalo ada budget kalo gak ada jalan ditaman kota pun okey.
.
Nah, ngomongon fampro kali ini sejujurnya rada bingung karena mesti dalam 15 hari, akhirnya saya berdiskusi bersama Echa dan sedikit dengan suami. Sebelum project kita bertiga ngobrol bareng nih, begini kira-kira obrolan kami :
Bunda : Echa, mau gak kalo bunda jadi sahabatnya Echa?
Echa : Mau lah
Bunda : Kira-kira Echa seneng ngapain kalo sama bunda?
Echa : Belajar 
.
Key, kuncinya sudah saya dapatkan. Jadi Echa suka kalo play & learn dan belajar sama saya. Dia bahkan ambil salah satu buku Rumah Main Anak dan menunjukkan ke saya mau main kayak gitu.

Jadi, judul Family Project kami adalah "Play & Learn with BestFriend"
.
Saya tidak menempatkan diri sebagai orangtua, tapi lebih sebagai sahabat. Kegiatan kita akan dibagi menjadi beberapa segment yaitu :
1. Bermain di desa
2. Bermain outdoor
3. Bermain didapur
4. Bermain terstruktur
.
Detail masing-masing kegiatannya akan saya update besok hari ya. Nunggu fam meeting nanti sore, hihi...
Yang jelas presentase hari ini baru 40% 🤗
.
.
.
#harike1
#tantangan15hari
#zona3cerdasemosi&spiritual
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
#familyproject
#sahabatterbaik

@cuedil
291020

Selasa, 27 Oktober 2020

Jurnal Menata Diri - Pekan 3

 Menyederhanakan Beban Jiwa

Gemari Madya 2




Masuk minggu ketiga kita akan menyederhanakan dan mengurangi beban jiwa, perlahan-lahan agar tidak terlalu larut dalam kubangan ratusan beban jiwa.

KATEGORI BEBAN JIWA

Perencanaan :

-      Membuat rencana aktifitas untuk Echa sehari-hari (home education). Jujur ini makan waktu dan tenaga buat saya, karena harus well prepared mulai dari mau ngapain sampai materialnya

(Ikut Gerakan Binar biar sekalian setoran sekalian bermain terstruktur bersama Echa. Jadi gak mikir 2 kali hari ini mau ngapain, besok ngapain)

-      Foodprep dan mealrep mingguan. Mulai dari belanja sesuai budget, mikir mau bkin mealprep apa, sampai nyusun menu mingguan.

(Belanja aja yang bagus-bagus di kang sayur, terus bikin menunya dari bahan yang ada biar gak perlu nyusun menu duluan yang belum tentu bahannya ada)

-      Financial planning bulanan. Nyukup-nyukupin dan ngatur budget setiap bulan, untuk kebutuhan wajib hingga keperluan tak terduga

(Bikin excel income dan outcome dan catat semua keperluan bulanan biar gak lari kejauhan)

-      Pingin piknik, huahahahaha. Kelamaan dirumah sempet kepikiran mau ke jogja pake kendaraan pribadi, udah cari segala hotel, ngelist tempat tujuan, ngitung budget dll. Entah kapan eksekusinya

(Coret dulu)

-      Kewajiban bulanan pulang kampung, cuma selama pandemi ini jarang pulang kan. Masih bikin rencana kapan bisa pulang dan tanggal berapa.

(Coret dulu)

Pelaksanaan :

-      Memastikan anak makan dengan baik dan juga rencana home education berjalan dengan baik. Meskipun saya ada keterbatasan karena bekerja, sehingga komunikasi dengan ART harus semakin intens.

(Bikin checklist kegiatan harian untuk Echa, minta tolong suami dan ART untuk mencontreng jika dia sudah melakukan kegiatan tersebut)

-      Memastikan kebutuhan sehari-hari suami tercukupi dengan baik

(coret dulu, udah besar kalo kurang bisa komplain)

-      Memastikan pekerjaan dikantor berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu

(Bikin checklist jobdesk mingguan dan koordinasikan dengan rekan lainnya)

-      Memastikan pekerjaan rumah beres semua, rumah rapi dan bersih, baju dicuci setrika (delegasikan) dan makanan tersedia

(Setrika, nyapu ngepel dan bersih-bersih rumah delegasikan ke ART. Masak sendiri, cuci baju pakai mesin cuci gantian sama suami)

-      Memastikan kabar dari orangtua dan mertua dengan menelfon/video call 2 hari sekali atau setiap hari

(Coret dulu, udah otomatis)


Perasaan/Pikiran

-      KPR masih 10 tahun lagi, takut banget sebenernya sama riba tuh. Apalagi belum tentu saya masih hidup sampai 10 tahun kedepan

(TAKUT)

-      Tabungan pendidikan anak, jujur kalo cuma sampai SD masih belum cukup untuk sekolah di sekolahan paling mentereng di Gresik. Tapi untuk sekolah swasta di dekat rumah insya Allah udah cukup.

(KHAWATIR)

-      Was-was dengan kondisi keuangan keluarga dan tabungan dana darurat, karena salary belakangan ini dapetnya gak full 100%

(KHAWATIR)

-      Agak worry juga dengan pekerjaan suami, karena belum tetap dan dimasa sulit seperti sekarang apapun bisa terjadi.

(KHAWATIR)

-      Udah telat 2 minggu, bukan takut hamilnya sih tapi ngerasa belum siap punya 2 anak dengan kondisi masih bekerja seperti sekarang

(Coret, alhamdulillah hamil dan insya Allah siap lahir batin)

 

Perasaan yang dominan : TAKUT & KHAWATIR

 

Aldila yang sempurna itu :

Berat badan ideal, kulit glowing, badan kenceng suka olahraga, makan banyak tetep kurus

Mindfull, tidak emosian, bertutur kata lemah lembut

Bergelar diploma montessori, dengan anak homeschooling metode montessori

Setiap hari masak 2x sehari dan bikin kue macem-macem

Karir dikantor cemerlang sebagai engineer, dengan salary yang cukup tinggi

Aktif di beberapa organisasi baik di lingkungan rumah maupun luar

Aktifis zerowaste, kebunnya luas ditanami berbagai macam sayur buah

Mempunyai perpustakaan mini dirumah

Bisa nyetir mobil sendiri, gak pake ART, punya bisnis sendiri

 

Reframed Core Belief

Core Belief :

Saya harus menjadi ibu yang sempurna tanpa ada hal yang dikorbankan baik dirumah, kantor maupun pengembangan diri

Saya adalah wanita yang kuat dan mandiri, tanpa perlu bantuan orang lain

Saya harus selalu memperhatikan kebutuhan dan kepentingan suami dan anak

Reframed Belief :

Tidak ada ibu yang sempurna, gak masalah kok harus mendelegasikan beberapa pekerjaan

Saya adalah manusia biasa yang kadang membutuhkan pertolongan oranglain

Kepentingan dan kebutuhan saya juga sama pentingnya seperti kepentingan suami dan anak

Afirmasi :

Aku adalah ibu yang bahagia dengan segala ketidaksempurnaan dalam diriku

Aku boleh meminta tolong dan hal itu tidak apa-apa

Saya adalah orang yang berharga

.

.

.

@cuedil

271020

 

 

 

 

Rabu, 21 Oktober 2020

Pantulan Warna Zona 2

  

"Terima kasih, Echa"

Melatih Kemandirian Anak




Dear Echa,

Terima kasih untuk 15 hari yang penuh kejutan, 15 hari dengan pengalaman berwarna dan 15 hari yang tidak akan pernah cukup untuk kehidupanmu kelak.

.

Sungguh inilah awalnya, melatihkan segala ketrampilan hidup dan kemampuan beradaptasi di dunia nyata kelak. Bunda akan selalu mendampingimu menuju kemandirian itu.

.

Maafkan Bunda jika selama ini kurang sabar dan belum bisa meredam emosi, bunda tahu tujuanmu baik ingin membantu Bunda. Kedepan mari kita bersama bergandengan tangan saling menguatkan dan mendukung.

.

Terus bersemangatlah, karena kulihat binar-binar di matamu saat membantu Bunda. Kelak, suatu saat kamu akan mengerti bahwa itulah kehidupan.




#pantulanwarna

#zona2kemandirian

#institutibuprofesional

#pulaubentangpetualang

#petualangbahagia



@cuedil

211020


Senin, 19 Oktober 2020

Jurnal Menata Diri - Pekan 2

 

 Kita Kategorikan Beban Jiwa yuk 

Gemari Madya 2




Setelah minggu kemarin menulis ratusan beban jiwa, minggu ini kami diajak mengkategorikan beban jiwa yang telah dikeluarkan. Ternyata bingung juga mengkategorikannya, tapi hal ini penting. Karena regulasi beban jiwa hanya bisa dilakukan bila beban jiwa berada di level sadar.  Jadi, tahap pertama adalah mengidentifikasi apa beban jiwa kita agar naik ke level sadar.

Kategori Beban Jiwa

Beban jiwa bisa dikategorikan menjadi perasaan/pikiran, perencanaan dan pelaksanaan. Nah dari ketiga kategori akan saya pilih 5 teratas yang paling bikin clutter.

Perasaan :

-       KPR masih 10 tahun lagi, takut banget sebenernya sama riba tuh. Apalagi belum tentu saya masih hidup sampai 10 tahun kedepan

-       Tabungan pendidikan anak, jujur kalo cuma sampai SD masih belum cukup untuk sekolah di sekolahan paling mentereng di Gresik. Tapi untuk sekolah swasta di dekat rumah insya Allah udah cukup.

-       Was-was dengan kondisi keuangan keluarga dan tabungan dana darurat, karena salary belakangan ini dapetnya gak full 100%

-       Agak worry juga dengan pekerjaan suami, karena belum tetap dan dimasa sulit seperti sekarang apapun bisa terjadi.

-       Udah telat 2 minggu, bukan takut hamilnya sih tapi ngerasa belum siap punya 2 anak dengan kondisi masih bekerja seperti sekarang

Perencanaan :

-       Membuat rencana aktifitas untuk Echa sehari-hari (home education). Jujur ini makan waktu dan tenaga buat saya, karena harus well prepared mulai dari mau ngapain sampai materialnya

-       Foodprep dan mealrep mingguan. Mulai dari belanja sesuai budget, mikir mau bkin mealprep apa, sampai nyusun menu mingguan.

-       Financial planning bulanan. Nyukup-nyukupin dan ngatur budget setiap bulan, untuk kebutuhan wajib hingga keperluan tak terduga

-       Pingin piknik, huahahahaha. Kelamaan dirumah sempet kepikiran mau ke jogja pake kendaraan pribadi, udah cari segala hotel, ngelist tempat tujuan, ngitung budget dll. Entah kapan eksekusinya

-       Kewajiban bulanan pulang kampung, cuma selama pandemi ini jarang pulang kan. Masih bikin rencana kapan bisa pulang dan tanggal berapa.

Pelaksanaan :

-       Memastikan anak makan dengan baik dan juga rencana home education berjalan dengan baik. Meskipun saya ada keterbatasan karena bekerja, sehingga komunikasi dengan ART harus semakin intens

-       Memastikan kebutuhan sehari-hari suami tercukupi dengan baik

-       Memastikan pekerjaan dikantor berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu

-       Memastikan pekerjaan rumah beres semua, rumah rapi dan bersih, baju dicuci setrika (delegasikan) dan makanan tersedia

-       Memastikan kabar dari orangtua dan mertua dengan menelfon/video call 2 hari sekali atau setiap hari

 

Pemberat Beban Jiwaku

Pemberat beban jiwa ada 4 macam, yaitu banyaknya peran, terbiasa mengerjakan sesuatu sendiri, adanya trauma masa lalu dan juga core belief. Di saya sendiri, ada 3 hal yang menjadi pemberat beban jiwa, yaitu :

·      Saya cukup perfeksionist di segala hal, maka dari itu dari dulu lebih suka mengerjakan segala sesuatu sendiri. Karena saya merasa lebih puas dan juga bisa sesuai dengan apa yang saya harapkan. Cuma kebiasaan mengerjakan segala sesuatu sendiri ini membuat lebih lelah jiwa raga. Karena waktu, pikiran dan perasaan tercurah untuk mengerjakan segala sesuatu sendiri tanpa delegasi kepada orang lain. Saat ini pun, sebagai ibu dan istri semua pekerjaan rumah saya kerjakan sendiri, kecuali menyetrika baju karena emang dari dulu gak suka setrika. Sisanya seperti bersih-bersih rumah, nyuci, masak hingga home edu untuk Echa saya lakukan semuanya sendiri.

·      Saat ini saya menjadi istri dan ibu, bekerja diranah publik, mengambil amanah menjadi pengurus Regional IP Gresik, fasilitator Gemar Rapi dan menjadi siswa di 2 kelas online yaitu Bunda Sayang IP dan Gemari Madya. Apakah terlalu banyak peran? Sejujurnya sebelum ini masih ada beberapa peran yang saya ambil, cuma saya sadar kapasitas sehingga melepaskan 2 dari sekian banyak peran dan mencoba membuat prioritas. Jadi yang tersisa tinggal hal-hal yang saya tulis diatas, saya sadar kewajiban utama saya itu apa dan juga jumlah waktu sehari tak akan cukup jika saya ingin menjadi superwoman.

 

Peran Utama – Core Belief

Dari sekian banyak peran yang saya ambil, peran yang paling banyak dipengaruhi oleh core belief adalah sebagai istri dan ibu.

Core belief nya “Seorang Ibu adalah makhluk yang sempurna” , karena harus mampu mengerjakan semua pekerjaan rumah, mengasuh dan mendidik anak dengan baik serta cemerlang dalam karir. Apakah saya ibu yang sempurna? Oh tentu belum, masih banyak sekali kekurangan dalam diri saya misalnya dalam mengelola emosi.

Namun, core belief ini membuat saya harus bisa melakukan semuanya sendiri dengan sempurna dan tidak ada yang dikorbankan. Rumah bersih rapi wangi, makanan terhidang dengan variasi menu yang beragam dan tentu sehat, cemilan tersedia sesuai favorit anak dan suami, membersamai anak setiap pulang kerja dengan beragam mainan edukasi dan kadang-kadang diy, karir dikantor lumayan dsb.

Jujur disatu sisi saya bahagia, tapi disisi lain saya lelah. Pingin kadang-kadang jadi ibu biasa yang gofood makanan, anak dikasih hp sesekali, wkwkwkwkwk.... Karena menjadi ibu yang (mencoba) sempurna itu banyak yang dikorbankan, metime salah satunya (jatah ngedrakor lenyap) :D

 

Aldila yang ideal itu :

Berat badan ideal, kulit glowing, badang kenceng suka olahraga, makan banyak tetep kurus

Mindfull, tidak emosian, bertutur kata lemah lembut

Bergelar diploma montessori, dengan anak homeschooling metode montessori

Setiap hari masak 2x sehari dan bikin kue macem-macem

Karir dikantor cemerlang sebagai engineer, dengan salary yang cukup tinggi

Aktif di beberapa organisasi baik di lingkungan rumah maupun luar

Aktifis zerowaste, kebunnya luas ditanami berbagai macam sayur buah

Mempunyai perpustakaan mini dirumah

Bisa nyetir mobil sendiri, gak pake ART, punya bisnis sendiri

 

Dan rasanya sosok Aldila diatas mustahil ada, ya paling kalo ada orangnya udah stress duluan overwhelmed :p

 

Selesai sudah jurnal berkhayal jadi Aldila yang sempurna, mohon maaf jika ada yang kurang berkenan J

.

.

.

@cuedil

191020

 

 

 

 


 


Kamis, 15 Oktober 2020

Tantangan 15 Hari Zona #2 Day 15

  

"Celanae Basah Bunda"

Melatih Kemandirian Anak




Akhirnya di hari terakhir tantangan 15 hari melatih Echa untuk cuci celananya sendiri, padahal rencana ini sudah saya tulis dari 5 hari yang lalu tapi anaknya suka gak mau. 

Berhubung tadi pagi dia minta pipis dan sekalian mandi, jadilah saya ajak main air nyuci pakaian dalamnya sendiri. Bawa ember biar kayak cuci baju beneran tapi sabun cucinya masih pake sabun mandi cair karena saya takut kalo sabun cuci baju terlalu keras buat tangan Echa.


Temuanku

Usia Echa, anak semata wayang saat ini 3 tahun 9 bulan. Hari ini saya mengajaknya untuk mencuci pakaian dalamnya sendiri.

Strong Why

Melatih practical lifeskill, melatih fokus dan kemandirian anak.

Strategi Untuk Melatih Kemandirian
Rencana berhari-hari yang lalu baru bisa terealisasi sekarang, karena saya tunggu anaknya siap dan mau. Gak dipaksa atau disuruh. Kemudian bikin kegiatan ini sefun mungkin, main bubble2 dlu dari sabun. Trus dikucek2 celana dan kaosnya kemudian dibilas. Anaknya jadi semangat kan


Sukses apa aku hari ini
Echa akhirnya mau mencuci pakaian dalamnya sendiri dan menjemurnya

Tantangan Hari ini
Perlu waktu memang jika melatihkan suatu kegiatan baru untuk anak, tapi gakpapa tunggu anak siap aja


Ingin Sukses apa esok hari?
Gak kerasa hari ini hari terakhir, tapi tetep besok akan melatihkan kemandirian ke Echa dengan melipat baju.

 Rasaku Hari ini

Bahagia


Respon Ananda 
Bersemangat



#harike15

#tantangan15 hari

#zona2kemandirian

#institutibuprofesional

#pulaubentangpetualang

#petualangbahagia



@cuedil

151020


Rabu, 14 Oktober 2020

Tantangan 15 Hari Zona #2 Day 14

  

"Mau Beli Bakso Sendiri"

Melatih Kemandirian Anak




Jajan adalah salah satu hiburan di masa pandemi seperti sekarang ini. Bukan, bukan jajan di emol ato cafe hits, tapi jajan es cream drive thru atau pentol di depan perumahan sudah menjadi hiburan tersendiri buat kami sekeluarga karena udah gak pernah kemana-mana kecuali ke kantor. Pulang kampung pun baru sekali selama pandemi ini, karena cukup worry juga sih jadi OTG.

Selepas magrib Echa minta makan bakso, padahal sore dia udah makan dengan sayur bening dan bakwan jagung. Karena dirumah udah gak ada makanan dan suami masuk shift sore, jadilah saya keluar berdua aja sama Echa beli bakso di depan perumahan.


Temuanku

Usia Echa, anak semata wayang saat ini 3 tahun 9 bulan. Saat dia meminta beli bakso saya beri challenge untuk beli sendiri, bunda tunggu di sepeda. Ya meskipun baksonya juga dipinggir jalan, saya coba beri kesempatan Echa untuk berkomunikasi dengan orang lain. Saya beri uang 10 ribu, di breafing dulu dari rumah pentol 4, siomay 4, tahu 2, sisanya gorengan.
Dan ternyata Echa berani loh turun dari motor dan beli bakso sendiri dan meyodorkan uangnya.

Strong Why

Melatih Echa untuk melatih keberanian, percaya diri dan kemampuan komunikasi dengan orang lain.

Strategi Untuk Melatih Kemandirian
Pertama tidak dipaksa, jadi dia memang dengan senang hati melakukannya. Kemudian briefing dari rumah apa yang harus dilakukan dan berapa yang harus dibeli. Ketiga beri kepercayaan kepada anak dan juga tetap dampingi serta awasi.


Sukses apa aku hari ini
Ternyata Echa berani beli bakso sendiri tanpa saya dampingi, ya meskipun saya ada di dekat situ dan tetap mengawasinya.

Tantangan Hari ini
Echa sempat salah menyebutkan jumlah bakso yang mau dibeli, tapi kemudian dia bertanya kembali kepada saya dan mission completed.


Ingin Sukses apa esok hari?
Melatih Echa untuk mencuci pakaian dalamnya sendiri, udah beberapa hari direncanakan namun belum keturutan ampe sekarang.

 Rasaku Hari ini

Bahagia


Respon Ananda
Bersemangat



#harike14

#tantangan15 hari

#zona2kemandirian

#institutibuprofesional

#pulaubentangpetualang

#petualangbahagia



@cuedil

141020


Selasa, 13 Oktober 2020

Tantangan 15 Hari Zona #2 Day 13

 

"Aku Aja Yang Narik"

Melatih Kemandirian Anak




Memasuki hari ke 13 melatih kemandirian anak dan semakin tersadarkan, kalau ternyata banyak kemandirian yang tidak sengaja dilatihkan. Namun inisiatif anak yang lebih dominan, kemandirian yang seperti ini malah lebih baik untuk anak. Karena datang dari dalam dirinya sendiri.

Seperti semalam, saat saya mengambil tumpukan sprei untuk mengganti sprei kamar depan yang dicuci. Ternyata Echa memiliki inisiatif tanpa saya harus minta atau suruh.


Temuanku

Usia Echa, anak semata wayang saat ini 3 tahun 9 bulan. Ecja mengambil sarung bantal dan guling yang saya bawa dan membantu memasangkan. Saat saya memasang sprei, dia tiba-tiba bilang "sini aku aja yang tarik, bunda".

Wah, senangnya hati bunda dibantuin pasang sprei sama Echa.

Strong Why

Lifeskill sederhana namun penuh makna, apalagi jika atas inisiatif sendiri...thank you Echa

Strategi Untuk Melatih Kemandirian
Tidak melarang, tidak banyak koment dan tidak menginstrupsi agar anak lebih bebas berkarya sesuai dengan apa yang dilakukannya.


Sukses apa aku hari ini
Mendukung inisiatif Echa untuk membantu Bunda.

Tantangan Hari ini
Namanya juga anak 3 tahun ya, masang sarung bantal dan gulingnya tidak rapi. Its okey, karena saya rapihkan lagi.


Ingin Sukses apa esok hari?
Melatih Echa untuk mencuci pakaian dalamnya sendiri, udah beberapa hari direncanakan namun belum keturutan ampe sekarang.


Rasaku Hari ini
Bahagia


Respon Ananda 
Bersemangat

 

#harike13

#tantangan15 hari

#zona2kemandirian

#institutibuprofesional

#pulaubentangpetualang

#petualangbahagia



@cuedil

131020


Senin, 12 Oktober 2020

Tantangan 15 Hari Zona #2 Day 12

 

"Mau Makan Apa Hari Ini ?"

Melatih Kemandirian Anak




Setelah membaca kudapan minggu kemarin, saya tersadarkan bahwa kemandirian tidak hanya tentang practical skill atau kemampuan keterampilan hidup. Namun, pengambilan keputusan juga adalah salah satu cara melatih kemandirian anak. Kita sebagai orangtua kadangkala lupa dan menjejali anak dengan pilihan-pilihan kita tanpa mengenalkan ke anak atau memberinya kesempatan untuk memilih.

Nah, latihan kemandirian kemarin saya coba untuk membiarkan Echa mengambil keputusan dari beberapa pilihan.


Temuanku

Usia Echa, anak semata wayang saat ini 3 tahun 9 bulan. Pagi hari seperti biasanya saya belanja beberapa bahan makanan, karena dirumah kami menerapkan food preparation sehingga belanjanya mingguan dan cukup banyak karena untuk jatah seminggu. Sepulang belanja Echa sudah bangun dan bertanya “Bunda masak apa?”.

Saya tunjukkan ke dia hasil belanjaan hari itu dan dia minta dimasakin cumi, dari beberapa lauk pauk mulai ayam, udang, ikan, tongkol Echa malah milih cumi. Tapi saya bilang kalo minta cumi harus dimakan dan dia mengiyakan.

Strong Why

Melatih Echa untuk mengambil keputusan akan dirinya sendiri, sesimple makan apa dia milih dan mempertanggungjawabkan pilihannya.

Strategi Untuk Melatih Kemandirian
Beberapa bahan makanan saya jembreng di tempeh agar dia tahu ada pilihan apa saja dan memilih apa yang ingin dia makan.


Sukses apa aku hari ini
Hasilnya Echa menghabiskan makanan yang dia pilih sendiri, padahal cumi bumbu hitam loh eh tapi Echa malah favorit.

Tantangan Hari ini
Aslinya saya mau bikin nasi liwet sama opor ayam, karena mengikuti pilihan Echa jadinya putar haluan masak cumi malahan.


Ingin Sukses apa esok hari?
Melatih Echa untuk mencuci pakaian dalamnya sendiri, udah beberapa hari direncanakan namun belum keturutan ampe sekarang.


Rasaku Hari ini
Bahagia


Respon Ananda
Bersemangat

 

#harike12

#tantangan15 hari

#zona2kemandirian

#institutibuprofesional

#pulaubentangpetualang

#petualangbahagia



@cuedil

121020


Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Ketujuh

Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Pekan Ketujuh Surat Untuk Mentor Surat Untuk Mente 1 ...