Menyederhanakan Beban Jiwa
Gemari Madya 2
Masuk minggu ketiga kita akan menyederhanakan dan
mengurangi beban jiwa, perlahan-lahan agar tidak terlalu larut dalam kubangan
ratusan beban jiwa.
KATEGORI BEBAN
JIWA
Perencanaan :
- Membuat rencana aktifitas
untuk Echa sehari-hari (home education). Jujur ini makan waktu dan tenaga buat
saya, karena harus well prepared mulai dari mau ngapain sampai materialnya
(Ikut Gerakan Binar biar sekalian setoran sekalian bermain terstruktur
bersama Echa. Jadi gak mikir 2 kali hari ini mau ngapain, besok ngapain)
- Foodprep dan mealrep
mingguan. Mulai dari belanja sesuai budget, mikir mau bkin mealprep apa, sampai
nyusun menu mingguan.
(Belanja aja yang bagus-bagus di kang sayur, terus bikin menunya dari bahan
yang ada biar gak perlu nyusun menu duluan yang belum tentu bahannya ada)
- Financial planning
bulanan. Nyukup-nyukupin dan ngatur budget setiap bulan, untuk kebutuhan wajib
hingga keperluan tak terduga
(Bikin excel income dan outcome dan catat semua keperluan bulanan biar gak
lari kejauhan)
- Pingin piknik,
huahahahaha. Kelamaan dirumah sempet kepikiran mau ke jogja pake kendaraan
pribadi, udah cari segala hotel, ngelist tempat tujuan, ngitung budget dll.
Entah kapan eksekusinya
(Coret dulu)
- Kewajiban bulanan pulang
kampung, cuma selama pandemi ini jarang pulang kan. Masih bikin rencana kapan
bisa pulang dan tanggal berapa.
(Coret dulu)
Pelaksanaan :
- Memastikan anak makan dengan
baik dan juga rencana home education berjalan dengan baik. Meskipun saya ada
keterbatasan karena bekerja, sehingga komunikasi dengan ART harus semakin
intens.
(Bikin checklist kegiatan harian untuk Echa, minta tolong suami dan ART
untuk mencontreng jika dia sudah melakukan kegiatan tersebut)
- Memastikan kebutuhan
sehari-hari suami tercukupi dengan baik
(coret dulu, udah besar kalo kurang bisa komplain)
- Memastikan pekerjaan
dikantor berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu
(Bikin checklist jobdesk mingguan dan koordinasikan dengan rekan lainnya)
- Memastikan pekerjaan
rumah beres semua, rumah rapi dan bersih, baju dicuci setrika (delegasikan) dan
makanan tersedia
(Setrika, nyapu ngepel dan bersih-bersih rumah delegasikan ke ART. Masak
sendiri, cuci baju pakai mesin cuci gantian sama suami)
- Memastikan kabar dari
orangtua dan mertua dengan menelfon/video call 2 hari sekali atau setiap hari
(Coret dulu, udah otomatis)
Perasaan/Pikiran
- KPR masih 10 tahun lagi,
takut banget sebenernya sama riba tuh. Apalagi belum tentu saya masih hidup
sampai 10 tahun kedepan
(TAKUT)
- Tabungan pendidikan anak,
jujur kalo cuma sampai SD masih belum cukup untuk sekolah di sekolahan paling
mentereng di Gresik. Tapi untuk sekolah swasta di dekat rumah insya Allah udah
cukup.
(KHAWATIR)
- Was-was dengan kondisi
keuangan keluarga dan tabungan dana darurat, karena salary belakangan ini
dapetnya gak full 100%
(KHAWATIR)
- Agak worry juga dengan pekerjaan
suami, karena belum tetap dan dimasa sulit seperti sekarang apapun bisa
terjadi.
(KHAWATIR)
- Udah telat 2 minggu,
bukan takut hamilnya sih tapi ngerasa belum siap punya 2 anak dengan kondisi
masih bekerja seperti sekarang
(Coret, alhamdulillah hamil dan insya Allah siap lahir batin)
Perasaan yang dominan : TAKUT & KHAWATIR
Aldila yang
sempurna itu :
Berat badan ideal, kulit glowing, badan kenceng suka
olahraga, makan banyak tetep kurus
Mindfull, tidak emosian, bertutur kata lemah lembut
Bergelar diploma montessori, dengan anak homeschooling
metode montessori
Setiap hari masak 2x
sehari dan bikin kue macem-macem
Karir dikantor cemerlang sebagai engineer, dengan salary
yang cukup tinggi
Aktif di beberapa organisasi baik di lingkungan rumah
maupun luar
Aktifis zerowaste, kebunnya luas ditanami berbagai
macam sayur buah
Mempunyai perpustakaan mini dirumah
Bisa nyetir mobil sendiri, gak pake ART, punya bisnis
sendiri
Reframed Core
Belief
Core Belief :
Saya harus menjadi ibu yang sempurna tanpa ada hal yang
dikorbankan baik dirumah, kantor maupun pengembangan diri
Saya adalah wanita yang kuat dan mandiri, tanpa perlu
bantuan orang lain
Saya harus selalu memperhatikan kebutuhan dan kepentingan
suami dan anak
Reframed Belief :
Tidak ada ibu yang sempurna, gak masalah kok harus
mendelegasikan beberapa pekerjaan
Saya adalah manusia biasa yang kadang membutuhkan
pertolongan oranglain
Kepentingan dan kebutuhan saya juga sama pentingnya
seperti kepentingan suami dan anak
Afirmasi :
Aku adalah ibu yang bahagia dengan segala
ketidaksempurnaan dalam diriku
Aku boleh meminta tolong dan hal itu tidak apa-apa
Saya adalah orang yang berharga
.
.
.
@cuedil
271020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar