Jumat, 29 November 2019

Aldila_Task Lecture 10

Klaster 2 - Mainan




Punya anak rumah berantakan?Kata siapa? Keadaan ini tidak berlaku buat saya, hahaha #sombong :P
Karena sikap saya yang cenderung perfeksionis terhadap kerapian, semenjak punya anakpun saya tidak pernah membiarkan rumah bertebaran dengan mainan dan berantakan. Tolong dihighlight ya, rumah rapi bukan berarti anak saya tidak eksplor, bukan itu. Anak tetap harus diberikan hak untuk mengeksplor sekitar, namun dia diberi ruang, diberi pengertian dan diajarkan kebiasaan baik. Itulah yang saya lakukan, meskipun rumah kami kecil Echa harus punya areanya sendiri. Agar dia bisa belajar bertanggungjawab, belajar kepemilikan terhadap barang miliknya, dan belajar disiplin untuk mengembalikan/membereskan mainannya. Thats why, saya pisah antara area play & learn diruang tamu dan pojok baca dikamar tidur.


.
Dan kenapa harus ada rak, dengan beberapa tray dan activity? Montessori environment, kalau ingin melatih anak mandiri kita juga harus siapkan lingkungannya. Rak mainan (dengan tray) seukuran mereka, sehingga Echa bisa memilih hari ini mau mainan apa tentunya menu belajarnya saya ganti-ganti setiap minggu agar pelajarannya macem-macem dan disesuaikan dengan milestone dan kemampuannya. Rak ini juga miniatur kehidupan, dimana setiap pilihan pasti ada konsekuensinya. Pilihan saya untuk menggunakan metode montessori dalam mendidik anak sangat cocok dengan keadaan saya, karena dengan montessori environment tentu rumah juga lebih rapi dan teratur. Kalau lihat proses berbenah di minggu-minggu kemarin pasti gak asing dengan rak piring dan magicom di meja, itu juga prepared environment buat Echa. Dan ada beberapa item lainnya yang kami desain seukuran anak/mudah dijangkau anak, seperti drawer pakaian dikamar, rak buku bahkan rak sepatu, serta guci galon dan tempat baju kotor.


.
Echa tidak hanya play & learn ala montessori atau saya lebih nyaman menyebutnya dengan montessori inspired (karena montessori at home bukan fully montessori) ,  namun dia juga punya “banyak” mainan pretend play. Sejujurnya saya ini pelit loh membelikan mainan anak, saya lebih suka diy dari barang bekas/benda dirumah tapi ternyata banyak yang sayang sama Echa, sehingga banyak juga ternyata mainannya dia. Tapi, kadang-kadang saya request sih ke pemberi hadiah...beberapa montessori apparatus itu dapat kado juga alhamdulillah. Pretend play yang paling banyak adalah mainan masak-masakan yang sampe sebox, belum lagi kompor dan mejanya. Lalu ada juga beberapa mainan hasil ngumpulin kupon di Happy Time ato Timezone, biasanya kalo udah banyak dia minta tuker mainan. Yaudahlah ya sekali-sekali, toh dia juga gak kenal kids station, ELC dan toys kingdom yang harga mainannya bikin pengsan sama dengan skincare mamak 6bln :D
.
Terus kalau mainan Echa rapi apa trus bebas clutter? Oohhh...tentu tidak, ada banyak box mainan diatas rak montessorinya. Saya mayan worry dengan keberadaan box disana, karena beberapa kali Echa ke-gep manjatin rak/sofa disebelahnya untuk ngambil box itu. Saya bingung kan karena rumah cuma seiprit nempatin box dimana lagi. Permasalahan kedua adalah boneka, yang ditata di rak dan malahan jadi sarang debu kalo jarang dimainin. Selama ini belum kepikiran mau ditaruh dimana bonekanya, setelah baca materi dari gemarrapi baru deh ada pencerahan. Makasih loh ya gemarrapi :*


.
Baiklah, kita langsung aja ya..kelamaan intro nih. Saya ceritakan pengalaman berbenah mainan yang kemarin sudah dikerjakan ya, jadi ceritanya udah 2 minggu ini Echa dirumah uti di Nganjuk. Karena liburan sekolah nanti uti mau umroh dan ndak bisa liburan ke Gresik, jadi Echa liburan dulu dirumah uti. Sehingga pada saat saya berbenah mainan, saya ndak bisa nanyain/ngasih tau anaknya kalo mainannya diberesin. Jadi untuk mainan boneka dan pretend play saya ndak berani declutter dulu, cuma dibersihin dan diberesin aja karena takutnya nanti anaknya nyariin. Lha itu kan punya e Echa, masak saya yang mau buangin padahal dalam hati aslinya gemes banyak yang kembar mau tak declutter aja :p. Jadi pertanyaan 1 A diskip dulu karena saya ndak punya jawabannya.

Hasil decluttering mainan
.



Berbenah mainan saya lakukan kemarin sore, lumayan pendek waktunya dari sebelum magrib sampai jam 7 malaman, trus saya lanjutin bikin materi belajar seminggu kedepan untuk Echa. Meskipun waktunya ndak terlalu lama (beda sama dapur), tapi ada juga kok hambatannya antara lain :
-          Rumah yang sempit, dan tempat penyimpanan yang terbatas
Udah dijelasin diatas kan kalo saya bingung naruh box nya dimana, itu yang bikin mikir pada awalnya gimana nyiasati biar tidak jadi clutter dan tetap rapi. Sampai suami bilang, taruh di pojokan aja. Alhamdulillah ada jalan ya, selain lebih aman dipojokan juga bikin Echa kesusahan ngambilnya karena box itu isinya bahan-bahan play n learn.
-          Anaknya ndak ada, jadi kurang leluasa dalam memilah mainan
Untuk mainan pretend play yang jumlahnya lumayan (boneka dan masak-masakan) ini saya kesulitan untuk mendeclutter, karena anaknya ndak ada. Sehingga saya pisah aja jadi 2 plastik, 1 plastik untuk masak-masakan yang bagus, 1 plastik untuk yang jelek dan kembar). Eksekusinya nunggu anak pulang, kalau udah di acc cus deh dideclutter.
-          Mencari box yang tepat, tanpa membeli yang baru
Ada beberapa mainan yang belum punya box atau tempatnya rusak, sehingga saya kresekin. Muter-muter rumah dan mindahin barang lain ke box yang available sehingga akhirnya nemu beberapa box yang bisa dipakai dan cocok ukurannya.
Kesulitan dalam menata mainan? kayaknya ndak ada, soalnya saya sudah sediakan 2 rak dirumah dan semua punya tempat/box. Tentu dengan pengelompokan/pengklasifikasian mainan mempermudah dalam menata mainan. Dan alhamdulillah boneka juga akhirnya masuk box semua, box nya bisa dibuka dari samping dan atas sehingga memudahkan dalam pengambilan. Akhirnya, no debu-debu lagi di boneka, karena setelah mainan bisa dimasukan dalam box.


.
Proses memilah mainan, sebelum dipilah untuk declutter saya klasifikasikan mainan ke beberapa area (yang dipisah kedalam masing-masing box) dulu, agar lebih mudah dalam proses declutternya. FYI 2 bulan yang lalu saya sudah deep clean semua mainan Echa dan mendeclutter beberapa mainannya, jadi memang untuk kali ini belum terlalu banyak yang dideclutter.
NO
KATEGORI
ISI
1
Diy mainan
Tutup botol, kain flanel, pompom, stik es cream, kain perca, model hewan, dll
2
Art & Craft
Crayon, pasta warna, palet, kuas, kertas lipat, spidol, dll
3
Puzzle
Puzzle knob, puzzle sederhana
4
Flashcard
Colour box, kartu phonics, animal card, dll
5
Sensori
Pasir kinetik, kacang hijau, beras dll
6
Printable
Berbagai macam printable



7
Masak-masakan

8
Dokter-dokteran

9
Toolbox

10
Lego

11
Boneka


Nah, setelah saya bikin kategori gini jadi mudah kan dalam pengklasifikasi masing-masing mainan. Jika nanti ada mainan yang tidak masuk kedalam kriteria, bisa saya kembalikan ke Echa untuk disimpan atau dideclutter tentunya dengan mempertimbangkan kriteria seleksi :
-          Apakah mainan sudah rusak/belum
-          Apakah kelengkapan mainan komplit/tidak
-          Apakah mainan sudah sesuai dengan usia
-          Apakah mainan memberikan nilai edukasi
Dari kriteria seleksi ini kita akan lebih mudah dalam mendeclutter mainan, dari proses berbenah kemarin saya berhasil menyingkirkan 1 box mainan. Terdiri dari balon yang udah kempes, stik es cream yang patah-patah, kertas-kertas printable yang sudah dikerjakan, puzzle yang rangkanya patah, bahkan ada playdough yang udah kering. Mayan lah ya daripada menuh-menuhin, bisa dimasukin bank sampah, ato ke limbah B3.


.
Selesai juga ngerjain task kali ini, saya bilang yang selesai ngerjain task nya loh ya bukan berbenahnya :P Karena masih ada peer declutter pretend play nya Echa saat anaknya balik kesini, muga-muga dia ikhlas ya, karena nak ini biasanya kalo dibilang dikasih ke temannya suka gak santai. Gak kerasa yah udah task10 aja yang berarti masuk kluster 2 dan kurang 6 minggu lagi kelas akan berakhir. Huhu...
Terima kasih gemar rapi yang telah mengubat mindset dan kebiasaanku kini. Tiap masuk rumah sepulang kerja selalu bahagia, karena rumah selalu bersih dan rapi :D
.
.
.
#Task10GP2
#GP2kelas2
#GP2
#gemaripratama
#angkatan2
#klaster2
#gemarimainan
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA

@cue_dil
Ditulis dalam kebahagiaan karena besok ketemu Echa
291119

Sumber Bacaan
_Materi Klaster2-Mainan,Gemar Rapi, 2019_
_Foto-foto dokumentasi pribadi, 2019_



Kamis, 21 November 2019

Aldila_Task Lecture 9

Klaster 1 - Dapur Part 2



Dapur...satu kata namun untuk  Gemar Rapi sangat luas materinya, bagaimana tidak hanya dapur yang memakan waktu 2 minggu sampai ada part 1 dan part 2. Setelah minggu kemarin disibukkan dengan berbenah peralatan dapur dan area dapur, minggu ini kita akan berbenah kulkas, pantry dan meja makan. Yang berhubungan dengan makanan lah ya, karena jelas ini berbeda antara alat dan bahan sehingga proses berbenahnya juga dibedakan. Tau sendiri kan minggu kemarin berbenah peralatan dapur aja menghabiskan 2 hari, nah kalo digabung bisa-bisa seminggu baru selesai nih.


.
Kulkas dirumah letaknya bersebelahan dengan kitchen kabinet, saya sengaja menempatkan disitu agar lebih mudah saat proses masak-masakan karena deket dan gak makan waktu kalo mau ngambil bahan makanan. Untuk kulkas saya memilih 2 pintu dan autodefrost, belinya udah lebih dari 3 tahun lalu sih namun selalu setiap saya membeli barang selalu memilih yang bakalan kepake long lasting. Dulu mikirnya kalo 2 pintu kan freezernya gede, jadi bisa nyimpen banyak asip trus terpisah sama makanan lain di chiller. Begitupun autodefrost ini berguna untuk mak-mak macam saya yang gak punya banyak waktu buat defrost freezer yang pasti butuh waktu berjam-jam. Nyatanya, pilihan beli kulkas ini ndak salah karena selain awet juga memudahkan dan maintenancenya gampang. Toh isi kulkas juga gak terlalu penuh, setiap minggu selalu rotasi karena saya milih belanja mingguan.


.
Pantry bahan makanan saya bagi menjadi 4 lokasi, bumbu masak sehari hari (ex. Garam, wijen, bumbu dasar) ada diata meja dapur, bumbu masak kompleks (ex. Kemiri, kunyit bubuk, oregano, parsley, selai) dilaci dapur, bahan makanan pendamping (ex. Gula, terigu, maizena, teh, kopi) ditaruh di rak sliding sempilan antara meja dapur dan kulkas, dan yang terakhir stok bahan makanan serta bumbu persausan ada di kabiner atas. Semuanya saya bagi berdasarkan prioritas dan juga ukuran tempatnya sih, karena memang saya prefer memindahkan bahan makanan ke toples/jar daripada diplastik wadah aslinya. Menaruh bahan makanan pada toples membuat bahan tidak cepat rusak, karena toples/jar cenderung kedap udara.  Dan saya beri label nama isi diatas toples untuk mengidentifikasi agar tidak tertukar-tukar antar isinya, kan ndak lucu kalau saya bikin kue ternyata yang keambil tepung beras ato maizena :p


.
Berbenah untuk dapur – part 2 saya mulai dari weekend kemarin, mumpung Echa masih dirumah utinya dan saya ndak ada kerjaan alias pak suami lembur weekend jadilah deep clean kulkas, bersihin rak bahan makanan dan sapu pel ujung-ujung dapur. Dimulai dari bersihin kulkas, keluarin bahan makanan per rak dan nyucinya satu satu, abis itu masuk-masukin lagi. Rak sliding pertepungan juga gitu, tapi ndak dicuci sih cuma di lap aja karena besar klo dicuci. Terakhir sapu dan pel ujung-ujung dapur yang biasanya susah dijangkau kalau ibuk rewang nyapu pel harian.



Dari beresin kulkas sih alhamdulillah ndak banyak bahan makanan terbuang, cuma 2 butir tomat dan beberapa butir cabe merah. Etapi ndak dibuang juga sih, dilempar ke pot biar bisa jadi bibit, hehehe...


.
Okey, mari kita itung-itungan kebutuhan perut alias kebutuhan makan dan jajan dari keluarga kami agar lebih bijak dalam berbelanja. Dalam sebulan, saya selalu mencatat kebutuhan bulanan yang habis/konsumsi harian baik itu bahan makanan ataupun toilettries dan keperluan rumah tangga lainnya. Nah abis gajian langsung ke supermarket bawa catatan belanja, jadi ndak akan laper mata ngeliat mana-mana ato malah salah sasaran. Sedangkan untuk bahan masakan harian, saya pilih belanja seminggu sekali pada saat weekend. Alhamdulillah sudah istiqomah foodprep lebih dari 1,5 tahun, dan ini memudahkan saya untuk menyediakan masakan rumahan untuk suami dan anak setiap pagi. Ya meskipun kadang kalo ada yang kurang tetep mampir ke pak sayur pulang kerja, setidaknya sudah terencana seminggu mau masak apa saja.  Tuh kan jadi lupa mau ngitung belanjaan, lets check it out

Bahan
Jumlah
Actual
Budget
Beras
5 kg
60.000

Minyak
1 liter
30.000

Kopi
1 bungkus
15.000

Gula
1 kg
12.000

Oat
0,5 kg
20.000

Telur
2 kg
35.000

Aqua galon
9 galon
160.000

Susu UHT
20 kotak
60.000

Mie instan
3 bungkus
6.000

Pasta
1 bungkus
20.000

Bumbu dapur(saus-sausan,tepung-tepungan)

50.000

Madu
1 botol
100.000



568.000
1.000.000




Belanja mingguan (buah sayur lauk) Rp.200.000
4x sebulan
800.000
500.000




Jajan diluar/makan diluar

500.000
150.000

Sebelumnya saya ndak bisa nyatetin satu-satu kebutuhan makan, kayak semisal tiap orang 20rbu x 3kali sehari x 30 hari sebulan. Karena perhitungan budget bulanan memang bukan seperti itu, saya lebih global memposkan ke masing-masing kebutuhan seperti gaji ibuk rewang, cicilan rumah, air, listrik, arisan, bensin, etol, belanja bulanan, belanja sayur, sampai jajan/ngemall. Dan untuk kebutuhan makanan ada di 3 pos, yaitu pos belanja bulanan, belanja mingguan dan jajan/ngemall.
Dari tabel saya buatkan sedikit rinciannya di bulan November yang masing 10 hari, terlihat untuk belanja bulanan ada sisa sekitar 400 ribuan. Sebenarnya bukan sisa juga sih karena tiap saya belanja bulanan kan include kebutuhan lainnya, dan alhamdulillah kemarin pas belanja awal bulan masih sisa dikit dari budget (kecuali galon saya sisihin di amplop).
Belanja mingguan biasa saya lakukan pada hari Sabtu dan Minggu kalo ada yang kurang, belanjanya di pasar desa biar bisa milih bahan-bahan yang fresh. Budget mingguan 200ribu sekali belanja, dan gak selalu habis kok karena disini lauk sayur masih murah. Oiya budget segitu udah include buah, karena buah lokal dipasar lebih murah, meskipun pilihannya ndak banyak tapi lumayan lah masih bisa mengkonsumsi buah. 3 minggu ini udah abis budget sekitar 500ribu, lumayan hemat kan daripada kalau belanja di supermarket yang sayur seiket bisa 3ribu.



Dan yang terakhir ada budget jajan/makan diluar yang kadang kami lakukan saat weekend, misalnya sabtu pagi saat saya belanja sayur itu kondisi bahan dikulkas biasanya sudah habis (kecuali bumbu dapur) nah itu skalian saya beli nasi uduk untuk sarapan saya dan Echa. Atau saat kami jalan ke mall dan ayah kepingin pokpok yaudah saya ambil budget dari situ. Kok dikit 3 minggu cuma 150ribu, sebenernya weekend kedua ndak saya masukin sih. Soalnya jadwal family outing kami ke Jogja, dan jajannya masuk ke budget travelling bukan kebutuhan bulanan.
So, setelah mengevaluasi kebutuhan selama 3 minggu ini alhamdulillah masih sisa dari budget bulanan kami. Biasanya kalau diakhir bulan masih ada sisa, saya masukin ke tabungan darurat atau di celengan jaga-jaga. Karena sisa akhir bulan ini bisa dimanfaatkan untuk bulan lain yang ada pengeluaran tak terduga misalnya undangan nikahan ato jadwal vaksin Echa.
.
Selanjutnya evaluasi untuk foodwaste didapur, saya amati dari hari Senin-Rabu karena yang masih hangat di ingatan. Sabtu Minggu kemarin saya sudah prepare foodprep untuk menu seminggu, biasanya saya nyusun menu dari hasil blanjaan mana-mana yang bagus saya beli dan baru di mix match saat udah dirumah. Kira-kira begini rencana untuk seminggu ini :
Hari
Sayur
Lauk
Minggu
Sayur asem
Ikan pe asap & tempe goreng
Senin
Bihun goreng
Sambal goreng kentang ati
Selasa
Sayur bayam
Pepes kakap
Rabu
Pecel sayur
Tumis kerang, tempe goreng
Kamis
Tempe cecek kecap pedas
Telur dadar
Jumat
Sayur sop
Dori goreng tepung
Sabtu
Bobor sawi
Pindang bumbu rujak

Mulai dari hari Minggu sampai dengan Rabu sudah sesuai dengan rencana menu mingguan, dan alhamdulillah gak ada foodwaste sama sekali baik dari bahan makanan maupun sisa makanan. Saya memasak di pagi hari (termasuk masak nasi), untuk menu sehari dan menempatkan nasi/sayur lauk ke masing-masing peruntukan. Sarapan ayah di piring, bekal ayah dan saya di lunchbox serta food container susun untuk Echa. Dari situ jadi tidak ada makanan berlebih karena sudah diporsikan ke masing-masing orang dan juga lebih sehat karena makanan jadi kedap udara(tidak terkontaminasi).


.
Oh iya, kalau ngomongin perlu tidak bikin food preparation...kalau saya jelas perlu banget, seperti saya singgung diatas kalo saya emang udah bikin foodprep dari lama dan membantu sekali untuk ibu bekerja yang ingin tetap memberikan masakan rumah untuk keluarga. Selain hemat waktu, foodprep juga hemat budget loh karena kan saya belanjanya seminggu sekali dan sekaligus banyak. Tapi, tetap harus diperhatikan jumlah konsumsi keluarga tiap harinya misalnya untuk kami 3 orang dirumah cukup 1 ikat bayam untuk sehari, beda dengan yang keluarga besar jelas butuhnya lebih banyak. Intinya tiap kali belanja sayur lauk jangan sampai kalap dan lapar mata.
.
Kebiasaan baik berbenah di keluarga kami (termasuk ibuk rewang) antara lain :


Harian
Mingguan
Bulanan
Mencuci piring & peralatan masak setelah digunakan
Belanja dan food preparation buah sayur
Membersihkan seluruh rak kulkas
Membersihkan tumpahan air & minyak
Membuat menu mingguan
Deep cleaning dapur
Membersihkan sink cuci piring sebelum tidur
Mengganti & mencuci keset serta rug
Mencatat & belanja bulanan keperluan dapur
Membersihkan kompor sebelum tidur
Membersihkan rice cooker secara menyeluruh
Membawa sampah daur ulang ke bank sampah (2x sebulan)
Menyapu lantai dapur
Mengepel lantai dapur (2x seminggu)
Mengevaluasi barang barang dapur
Mencuci sampah-sampah plastik (termasuk botol plastik)
Mencuci rak tirisan piring & sendok

Membuang sampah organik ke komposter
Menyaring & mengumpulkan sisa jelantah kedalam botol

Mencuci lap dapur yang kotor
Membuat ecoenzym (jika ada kulit jeruk)


Menggosok sink cuci piring dengan cuka + baking soda


Hiya hiya hiya...udah selesai nih beberes dapurnya, semoga kebiasaan-kebiasaan baiknya tetap istiqomah bisa dikerjakan. Terima kasih sudah membaca blog ini dan sampai ketemu di berbenah mainan minggu depan  yang  sampai sekarang saya belum kepikiran container box nya itu mau ditaruh mana.
.
.
.
#Task9GP2
#GP2Kelas2
#gemaripratama
#angkatan2
#klaster1
#gemaridapur
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA

@cue_dil
Saya nulis blog ini dari hari Selasa karena kamis jumat ada training
201119

Sumber Bacaan
_Materi Klaster2-Dapur Part2, Gemar Rapi, 2019_
_Foto-foto dokumentasi pribadi, 2019_


Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Ketujuh

Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Pekan Ketujuh Surat Untuk Mentor Surat Untuk Mente 1 ...