Kamis, 31 Januari 2019

Aldila_NHW#1


Bismillah...
.
Tahun 2019 adalah tahun belajar untuk saya, yap karena resolusi di tahun ini ingin menjadi istri dan ibu yang lebih baik sehingga saya memutuskan untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Sampailah pada pendaftaran di IIP sebagai salah satu jalan untuk mencari ilmu. Setelah melewati kelas foundation, saya berlanjut ke kelas Matrikulasi yang merupakan kelas awal, kelas penyamaan pikiran dan visi misi di komunitas Ibu Profesional. Sehingga kami seluruh mahasiswi nantinya mempunyai bekal yang sama untuk melanjutkan ke kelas Bunda Saya, Bunda Cekatan, Bunda Produktif dan Bunda Sholehah.
.
Nah, di kelas Matrikulasi ini ada 9 pekan materi dengan 9 NHW atau Nice Homework. Dari namanya yang Nice tugas ini memang benar-benar bagus karena semuanya tentang diri kita, tidak ada salah dan benar dalam mengerjakan. Dan kesemuanya semata-mata untuk menggali diri kita sehingga menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.
.
Materi 1 tentang Adab Sebelum Ilmu, yang berisikan tentang adab menuntut ilmu, terhadap diri sendiri, guru dan sumber ilmu. Sungguh sesuatu yang membuka hati saya, bahwa selama ini saya belajar dan mencari ilmu apakah sudah mengedepankan adab, atau semata-mata hanya mencari manfaat dari ilmu itu sendiri. Semoga hal ini memberikan perubahan kepada diri saya.
.
Universitas Kehidupan, adalah tempat pembelajaran kita sesungguhnya. Dari kita lahir sampai nanti kita meninggal dan menyandang gelar Alm. Sesuatu yang saya percaya, bahkan segala yang terjadi baik itu rintangan maupun kebahagiaan pada hidup saya adalah semuanya ketentuan Allah, dan manusia hanya dapat mengusahakan apa yang terbaik untuk dirinya. Selama 28 tahun hidup di dunia ini, belum pernah saya mencari tau tujuan hidup saya, saya hanya sekedar hidup melaksanakan kewajiban kepada Sang Pencipta, dan melakukan hal-hal yang terbaik untuk saya sendiri. Dengan adanya tugas pada NHW1 ini membuat saya merenung, bermuhasabah apa tujuan saya dan apa yang saya cari di dunia ini sebenarnya.
.
Lalu bertemulah saya pada 1 titik balik kehidupan saya, 3 tahun lalu disaat saya memutuskan untuk menikah, menyempurnakan separuh agama,  patuh dan taat pada laki-laki yang sebelumnya saya belum kenal, yaitu menikah. Dan 2 tahun yang lalu, saat Allah memberikan saya kepercayaan untuk menjadi wanita yang sempurna, mempunyai panggilan baru “IBU”. Inilah puncaknya, saya diciptakan untuk bermanfaat kepada orang lain, setidaknya untuk suami dan anak saya. Karena anak adalah investasi terbaik dalam hidup, dan kelak di akhirat akan dimintai pertanggungjawaban kita  dalam hal mendidik mereka. Masa lalu yang kurang bekal ilmu dunia dan akhirat (naudzubillah) membuat saya merasa kosong, saya butuh belajar, saya butuh tau lebih banyak, saya butuh sekolah lagi. Sehingga saya memerlukan sekolah (belajar) di Universitas Kehidupan pada jurusan Management Keluarga. Jurusan ini meliputi management terhadap agama, keuangan, waktu  dan juga parenting.
.
Kenapa Management Keluarga ini penting, karena menjadi istri dan orang tua itu tidak ada sekolahnya. Semuanya dipelajari secara otodidak, learning by doing dari praktek kita sehari hari. Bahkan buku –buku tentang kehidupan pernikahan tidaklah sama dengan aktual yang kita hadapi di lapangan. Karena setiap keluarga satu dan lainnya berbeda, yang tau keluarga kita adalah anggotanya, dan yang tau treatment terbaik juga kita sebagai anggota keluarga tersebut. Karena kelak di akhirat, saya ingin berkumpul kembali dengan keluarga saya, dengan suami dan anak-anak saya. Sehingga saya harus belajar memperbaiki diri, memperbaiki keluarga kami kearah yang lebih baik setiap harinya. Semoga doa saya ini didengar oleh Allah. Aamiin...

.
Mencari ilmu pada jurusan management keluarga sebenarnya sangat banyak caranya, ada beberapa hal yang sudah mulai saya lakukan dan saya rencanakan akan lakukan, yaitu :
-    Mengikuti majelis/pengajian untuk lebih memperdalam ilmu Islam, berkumpul dengan orang-orang yang sholeh sehingga kita ikut serta dalam kebaikan.
-        Membaca/belajar dari Al Quran dan Hadist, serta buku-buku agama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
-     Membaca buku , artikel dan website tentang management keuangan dan diimplementasikan dalam prakteknya, serta bertanya kepada orang yang kita lihat pengaturan keuangannya sudah baik
-     Membaca buku, website tentang perkembangan ilmu parenting terkini, dan juga berdiskusi dengan orang lain yang sudah berhasil dalam mendidik anak-anaknya
-      Mengikuti seminar baik offline maupun online tentang ilmu parenting (insyallah tahun ini saya akan mengikuti workshop montessori)
-        Mengikuti kelas di IIP dengan sepenuh hati dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
.
Dalam mencari ilmu, tentulah kita harus mengedepankan adab-adabnya. Agar ilmu yang kita dapatkan memperoleh keberkahan dan bisa berguna untuk diri kita dan bahkan orang lain. Perubahan-perubahan sikap yang harus saya perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut diantaranya :
-         Membersihkan hati
Hati yang bersih adalah sumber dari kebahagiaan, begitu juga dengan ilmu. Akan mudah menyerap pada hati yang bersih dan insyallah barokah.
-         Menghindari sikap sudah tau/sudah mengerti
Kalau kata fasilitator di IIP “kosongkan gelas, buka tutupnya dan kita isi bersama-sama dengan hal yang baik” sehingga kita perlu menghilangkan sikap seakan kita sudah tau ilmu yang akan kita dapatkan. Merasa tidak tau, akan membuat kita terus haus akan ilmu dan terus belajar
-        Sabar dan istiqomah dalam mencari ilmu
Ini yang mudah dituliskan namun susah dilakukan, istiqomah atau melakukan terus-menerus tanpa patah semangat. Karena ilmu itu bisa datang darimana saja dan akan terus kita cari sampai nanti akhirnya kita tutup usia
.
Akhirnya, semoga apa yang saya tuliskan hari ini bisa menjadi suatu awal dari perubahan hidup saya. Menjadikan saya pribadi orang yang lebih baik untuk setiap harinya.
.
.
.
@cue_dil
310119
Berasal dari perenungan sampai tengah malam, dan ditulis disela-sela hecticnya pekerjaan karena ada kunjungan dari Kementrian .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Ketujuh

Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Pekan Ketujuh Surat Untuk Mentor Surat Untuk Mente 1 ...