Jumat, 17 Januari 2020

Aldila_Task Lecture 15

KLASTER 3 - HALAMAN RUMAH





Gimana rasanya udah sampe Minggu ke 15 yang artinya jadi minggu terakhir dalam berbenah rumah? Rasanya nano-nano kayak permen itu, senang karena rumah mulai kelihatan berbeda gak kayak dulu nunggu Sabtu Minggu buat berbenah, sedih karena sebentar lagi harus menyudahi kebersamaan dengan teman-teman dan mbak Indri fasil tercinta. Yang jelas terima kasih banyak untuk segala bentuk dukungan saya bisa survive dan struggle dalam menjalani perkuliahan selama hampir 4bulan ini. Gemari Pratama adalah kuliah online kedua saya setelah Matrikulasi Ibu Profesional, namun kelas GP ini mempunyai durasi waktu yang lebih panjang dan lebih aplikable dalam mengerjakan tugas dari minggu ke minggu.
.
Kembali lagi ke task 15 denk, yaitu tentang halaman rumah yang alhamdulillah di rumah kami masih memiliki halaman. Kan jaman sekarang banyak perumahan dibangun “ngepres” sama jalan ndak punya taman bahkan resapan, bahkan ada juga yang sampe gak punya garasi parkir di depan rumah. Beruntungnya saat saya beli dan mentouch-up rumah (belum direnov, cuma dikasih pagar dan bikin dapur), segala sesuatu saya pikirkan dengan matang mulai dari carport untuk mobil walaupun waktu itu belum punya mobil, tandon tanam dan tandon atas karena di Gresik susah air jadi tandon harus besar, dan juga persiapan taman sepetak untuk ijo-ijoan dan refresh udara.

Taman depan rumah yang seuprit
.
Berbenah Minggu ini agak-agak tricky, alias saya bingung apanya yang dibenahi karena menurut saya clutter di halaman ada diatas jendela dan toolsbox bapake aja. Jadi sebenarnya dengan mendeclutter kedua barang ini sudah cukup. Tapi kenyataan mata, ada saja yang kurang-kurang alias main perasaan. Perasaan kok rumputnya kurang rata dan pitak ya, perasaan kok nata pot nya gak simetri sih, perasaan ini taneman kok itu-itu aja dan lain-lain. Jadi bingung sendiri mau diapain ini halaman depan rumah, dan berujung saya beres-beres aja dan dibersihin daripada bingung malah gak ada progres nanti.

Keadaan actual rumput pitak-pitak

.
Dan setelah mencoba berbenah halaman rumah akhirnya kumenyadari banyak hal, ternyata ada beberapa hambatan yang menghadang (ceileh bahasanya) yaitu :
a.    Rumput di taman pitak-pitak dan ada yang kering, hal ini disebabkan karena banyaknya bebatuan di area taman dan musim kemarau yang lumayan panjang kemarin. Jadinya rumput gajah mini di taman terlihat mengenaskan. Huhuhu...
b.  Tempat penyimpanan terbatas, hanya ada 1 toolsbox dan ditempatkan di area/rak yang tidak berkanopi sehingga kehujanan. Ini juga saya kebingungan awalnya mau naruh mana, akhirnya ditaruh diatas kotak pompa air.
c.     Area yang berkanopi hanya setengah dari halaman yaitu carpot untuk mobil, sisanya tidak karena taman dan rumah membutuhkan sinar matahari. Tapi efeknya ke sepeda motor 2 buah yang salah satunya kalo hujan jadi kehujanan/ditutup terpal
d.   Tidak adanya area jemuran di belakang rumah, sehingga taman juga difungsikan sebagi tempat jemur baju dengan menggunakan jemuran portable/yang bisa dipindah dan didorong yang penempatannya mengikuti sinar matahari (masih di area halaman rumah)
.
Dari beberapa hambatan diatas, tentunya butuh strategi penyelesaian biar lebih tertata dan nampak rapi halaman rumah. Gimanapun fasad depan rumah adalah first impression orang lewat, biar ndak keliatan kumuh ato berantakan.
a.     Untuk rumput yang pitak-pitak,akhirnya beli lagi 2 meter dan di re-plant. Mayan lah mumpung musim penghujan, semoga bisa numbuh subur, biar ndak rumput tetangga aja yg lebih hijau :D

Rumput di re-plant 

b.    Untuk toolbox yang keujanan karena ditaruh di rak yang tidak berkanopi, langkah selanjutnya ditaruh diatas cor-coran pompa air saja. Awalnya disini cuma ada box keset yang sedang tidak dipakai/setelah dicuci dan pot bunga, sehingga diswitch aja biar tools bapake gak karatan/jamuren gara-gara sering keujanan

Toolbox dan alat kebersihan ditaruh di pojokan teras

c.     Carport dalam waktu dekat belum ada pikiran/keinginan untuk dibikin full semua, karena selain agar sinar matahari bisa masuk kedalam rumah juga tanaman diteras/taman masih butuh matahari. Karena motor yang sering dipakae cuma satu, yang satunya dipepetin mobil biar ndak keujanan kalo ditinggal kerja. Nah nanti kalo dua-duanya dirumah dibeliin sarung motor aja biar gak basah/kotor kena ujan
d.     Kalo jemuran baju ini udah ndak ada space lagi jadi mau ndak mau ya harus ditaman, solusinya nyuci baju sering-sering aja biar gak numpur/buanyak jemurannya. Jadi 1 jemuran portable aja cukup buat jemur, plus kalo cuci sore jadi jemur malem pagi udah kering deh.

Jemuran di hari Minggu yang penuh 
.
Untuk R A S A mari kita breakdown satu per satu apakah sudah dipenuhi semua atau belum, berikut prinsip RASA menurut saya untuk halaman rumah :
Rapi dan Teratur
Setidaknya semua barang sudah punya tempat masing-masing sehingga tidak ada yang berserakan. Pot-pot didepan pagar juga ditata agar lebih rapi meskipun bentuk pot dan jenis bunga nya berbeda beda. Ada pot tempel dan pot gantung yang kesemuanya ditata di tempat berbeda-beda sehingga tidak terlihat penuh di 1 sisi saja.
Aman dan Nyaman
Mobil dan motor diparkir di dalam pagar (carport) saat malam hari pun terkunci, tidak kehujanan meskipun ada 1 motor yang kalo hujan deras terkena hujan tapi selalu saya usahakan ditutupi. Toh motor 1 ini seringnya dipinjam tetangga, jadi parkirnya pun dirumah tetangga.
Peletakan jemuran juga meskipun didepan rumah, selalu saya usahakan menjemur baju di malam hari dan tidak banyak-banyak agar tidak mengganggu pemandangan. Satu jemuran portable ini cukup, apalagi kalau hujan bisa digeser ke teras.
Sehat dan Bersih
Teras dan halaman selalu disapu setiap hari, bahkan sampai ke depan pagar juga serta tempat sampah didepan rumah. Oh ya, tempat sampah ini cuma keranjang saja tidak bertutup karena memang saya jarang sekali membuang sampah disini. Sisa konsumsi selain dipilah dan diolah yang benar-benar menjadi residu saya usahakan langsung buang ke TPS saat berangkat kerja, karena saya ndak suka ada sampah didepan rumah. Belum lagi kalo diacak-acak kucing liar ato tikus got, duh bisa tambah berasep deh mamak ini. Walaupun ada tukang sampah yang mengambil sampah 2x seminggu, tapi saya tetap memilih membuang sendiri sampah residu karena cuma sedikit dan biasanya sminggu juga sekali aja.
Alami dan Berkelanjutan
Alhamdulillah dirumah sudah membuat komposter ember untuk sisa konsumsi organik nabati, yang hewani saya kasihkan kucing liar saja. Pembuatan lubang biopori belum bisa direalisasikan karena taman itu ada tandon tanam sehingga tidak bisa dibuat lubang biopori. Kalo mau bikin bisa di jalan depan karena paving, cuma belum ijin RT/RW ndak berani.
Selain membuat komposter juga menanam tanaman hijau adalah langkah saya agar udara bersih dan ada cadangan oksigen di rumah.
.
Cara mempercantik halaman rumah ala saya adalah membuat taman ala-ala karena kalo disemen semua gak ada sentuhan alaminya, dan rumah yang sehat itu adalah rumah yang ada sirkulasi oksigen dengan baik. Berikut beberapa langkah mempercantik rumah saya :
·    Letakkan beberapa tanaman indoor diteras atau bisa juga tanaman yang butuh sedikit cahaya matahari ex : calathea, paku-pakuan, sirih-sirihan
·       Taruh bangku/kursi santai di teras untuk sekedar nunggu tukang sayur atau memakai sepatu

Tampilan teras rumah

·  Bikin taman kecil didepan rumah, tidak perlu tanaman-tanaman mahal. Hasil barter/adopsi tanaman tetangga dan teman pun gakpapa

Rak untuk tempat pot bunga menambah kesan asri

·       Jika lahan terlalu kecil, bisa buat vertikal garden. Saya bikin cor-coran pot di space dinding yang kosong untuk jadi taman vertikal
·    Tambahkan rumput agar sejauh mata memandang terlihat hijau, cuma perawatan rumput gajah mini seperti dirumah saya ini lumayan susah-susah gampang
·      Kalau didepan pagar masih ada space (bukan jalan) bisa diletakkan beberapa pot bunga agar tidak terlihat kosong
·    Untuk mempercantik tembok, ditambahkan nomor rumah, tulisan salam dan beberapa tanaman gantung

Nomor rumah dan tanaman gantung

·     Menanam tanaman konsumsi juga bisa di halaman rumah, seperti saya bahkan menanam tomat, cabe dan kangkung didepan rumah. Kan lumayan bisa dipetik untuk konsumsi pribadi juga
.
Sebelum saya selesaikan tugas ini, saya mohon maaf dulu ya mbak Indri ternyata schedule yang saya buat di task 5 dulu ada yang belum bisa saya kerjakan. Yaitu gudang yang sampai minggu ini belum tersentuh, rencana saya saat libur akhir tahun kemarin. Kenyataannya saya pulang kampung karena ibu abis umroh, dan minggu selanjutnya saya tepar alias sakit orang serumah juga. Jadi insya Allah untuk gudang akan saya (dan suami) kerjakan minggu depan ato minggu depannya lagi saat weekend. Gudang ini saya ndak bisa kerjakan sendiri karena saya gak bisa naik ketas, kan tangganya harus pake tangga A yang bikin saya deg-degan.
.
Finally, muakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung saya sampai ke titik ini. Dari Dila yang freak sama kerapian tapi suka ngomel-ngomel jadi orang yang berusaha melakukan habit berbenah terus-menerus. Makasih ya mbak Indri fasil kesayangan untuk semangat-semangatnya, teman-teman sekelas yang selalu meramaikan dan menyemangati, pak suami dan Echa yang kooperatif dan mendukung perjalanan saya dalam berbenah dan cibiran netijen yang bilang kalo punya anak kecil rumah gak bisa rapi, nyinyiran kalian sungguh mendukung saya untuk berbenah. See you when I see you di kelas lainnya.
.
.
.
#Task15GP
#GP2
#GP2Kelas2
#angkatan2
#klaster3
#gemarihalaman
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA

@cue_dil
Saya baper loh nulis tugas ini, karena pasti kangen nulis tugas diblog

Sumber Bacaan :
_Materi Klaster 3, Halam Rumah, Gemar Rapi, 2020_
_Foto-foto dokumentasi pribadi, 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Ketujuh

Tahap Kupu-Kupu : Jurnal Pekan Ketujuh Surat Untuk Mentor Surat Untuk Mente 1 ...